Mataram (Inside Lombok) – UMKM di NTB terus didorong akselerasi transformasi agar masuk ke ekosistem digital. Hal itu diperlukan untuk meningkatkan pemasaran dan penjualan produk di pasar digital. Terlebih jika melihat perkembangan digitalisasi dari tahun ke tahun.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Akmaluddin Suangkupon mengatakan pihaknya dalam hal ini mendorong UMKM untuk melek digital. Salah satunya dengan program Edukasi dan Fasilitasi Onboarding UMKM. Di mana para pelaku UMKM akan diberikan materi dan kurikulum yang lebih meningkat.
Diakui, kondisi saat ini memaksa para pelaku UMKM harus siap masuk dan mengikuti era digital sudah melingkupi masyarakat. “Program onboarding ini diharapkan dapat mendorong optimalisasi dan peningkatan kinerja UMKM baik di e-commerce maupun di media sosial,” ujar Akmaluddin, Selasa (9/5).
UMKM-UMKM yang dilibatkan ada puluhan UMKM unggulan. Di antaranya UMKM yang memiliki usaha di bidang kuliner, kerajinan, wisata, pertanian, dan lain-lain. Tentunya sekarang bagaimana mengambil beberapa peluang atau potensi yang ada. Di mana dengan UMKM diberikan pelatihan, kemampuan potensi sehingga mereka siap untuk berhadapan dengan kondisi pasar yang berbasis online atau virtual ini.
“Itu ada teori hingga praktek pembuatan konten foto, banner, video untuk ditampilkan pada marketplace dan media sosial, materi terkait customer relation management, hingga bagaimana membangun tim digital di dalam perusahaan,” terangnya.
Apalagi saat ini digitalisasi sudah menjadi satu kesatuan untuk UMKM terutama dalam memasarkan produk mereka. Tidak hanya terbatas pada pasar nasional namun hingga pasar global. Artinya UMKM harus mampu melihat peluang tersebut untuk meningkatkan produk dan sasaran pasar mereka.
“Harapannya UMKM dapat memberikan pencerahan dan inspirasi bagi UMKM NTB dalam memanfaatkan berbagai sarana, teknologi, dan inovasi yang perkembangannya sangat pesat dalam memperluas pemasaran produk dan meningkatkan penjualan di pasar digital,” jelasnya.
Sementara itu UMKM juga berkontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah NTB, apalagi dengan adanya peningkatan digitalisasi dalam bertransaksi maupun berjualan. Sehingga pelaku UMKM yang berbasis digital, mempunyai kompetensi yang baik, sehingga nanti mampu menembus ke pasar e-commerce nasional.
“Kita harus buka mindset UMKM, kita tentunya ingin ini mempunyai multi player efek yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah ini,” pungkasnya. (dpi)
