25.5 C
Mataram
Jumat, 1 November 2024
BerandaEkonomiSektor Pertanian dan Pariwisata Dongkrak Ekonomi Hijau di NTB

Sektor Pertanian dan Pariwisata Dongkrak Ekonomi Hijau di NTB

Mataram (Inside Lombok) – Sektor pertanian dan pariwisata di NTB menjadi salah satu sektor yang dapat diintegrasikan untuk pengembangan ekonomi hijau di daerah. Apalagi NTB memiliki keindahan alam yang memukau.

Dalam hal ini, Bank Indonesia (BI) NTB mengambil peran aktif dalam mendorong implementasi ekonomi hijau sebagai solusi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Indonesia, termasuk NTB, disebut telah berkomitmen untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060 sesuai dengan kesepakatan Paris.

Komitmen ini mendorong BI di tingkat daerah untuk lebih aktif dalam mempromosikan ekonomi hijau. “Kami di BI daerah terus berupaya mendorong ekonomi hijau. Kami melihat potensi besar NTB, terutama di sektor pariwisata dan pertanian yang bisa diintegrasikan dengan konsep ekonomi hijau,” ujar Deputi Perwakilan BI NTB, Winda Putri Listya, Selasa (30/7).

NTB memiliki potensi alam yang sangat kaya, namun struktur ekonominya masih sangat bergantung pada sektor pertambangan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, mengingat ketergantungan pada satu sektor dapat membuat ekonomi menjadi rentan. Di mana harus diversifikasi ekonomi.

- Advertisement -

Sektor pariwisata dan pertanian yang ramah lingkungan bisa menjadi alternatif yang menjanjikan untuk peningkatan ekonomi NTB. Sehingga NTB tidak terlalu tergantung pada sektor tambang. “Kami Bank Indonesia bersama pemerintah daerah telah mengidentifikasi sejumlah proyek investasi yang berpotensi besar dalam mendorong ekonomi hijau,” terangnya.

Lebih lanjut, ekonomi hijau yang dimaksud, seperti Energi Baru Terbarukan (EBT), Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Pertanian Berkelanjutan, penggunaan pupuk organik dan pengembangan sweet farming untuk menyerap karbon dioksida, dan pariwisata ramah lingkungan, pengembangan destinasi wisata yang berkelanjutan dan minim dampak lingkungan.

Kemudian rumput laut yang mana dari hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa rumput laut memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyerap karbon dioksida (CO2). Apalagi di NTB salah satu penghasil rumput laut. Bank Indonesia NTB berperan penting dalam mendorong implementasi ekonomi hijau di NTB. Melalui berbagai inisiatif dan kerja sama dengan pemerintah daerah, BI berupaya membangun ekonomi berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Ditambah dengan potensi alam yang dimiliki NTB, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi kekuatan utama dalam mencapai tujuan tersebut. “Kita bisa mengembangkan budidaya rumput laut yang berkelanjutan dan sekaligus berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer