Mataram (Inside Lombok) – Keberadaan NTB Mall diharapkan bisa berfungsi maksimal untuk memperkenalkan dan menjadi etalase untuk produk-produk industri kecil menengah (IKM) lokal. Terlebih jangkauan pasar unit usaha di bawah Dinas Perdagangan NTB itu terus diperluas, baik di dalam maupun luar daerah.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti mengatakan saat ini belum semua IKM di NTB menjajakan produknya di pusat perbelanjaan khas daerah tersebut. Karena produk-produk yang masuk juga harus berstandar dan memenuhi syarat-syarat tertentu. “Hampir semua IKM yang kami bina dan standarisasi kita lempar (serahkan produknya) ke sini,” katanya.
Pusat perbelanjaan yang ada saat ini akan memberikan kesempatan yang luas kepada para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. Produk-produk yang dihasilkan bisa dipasarkan lebih maksimal. “Dengan adanya pasar yang seperti ini (NTB Mall, Red) akan memberikan angin segar buat pelaku industri kita,” katanya.
Dinas Perindustrian NTB juga mengharapkan agar produk yang dijual bisa menggunakan sistem beli putus. Artinya, setiap produk yang dijual bisa langsung dibayar agar IKM bisa memproduksi secara berkelanjutan. “Apalagi jika nanti IKM beli putus ya. Bukan seperti retail modern yang ditahan sampai tiga bulan dan ini pasti sangat menggembirakan,” katanya.
Sistem tersebut dinilai baru bisa terwujud jika ada dukungan anggaran yang diberikan untuk NTB Mall, semisal dari dana sosial kemasyarakatan perusahaan swasta atau perbankkan. “NTB Mall ini bisa diberikan CSR (corporate social responsibility) untuk membeli putus produk IKM. Dengan modal Rp200 juta saja mungkin itu lebih baik membeli putus produk IKM,” ujarnya.
Selain itu, Pemprov NTB dalam hal ini Dinas Perindustrian NTB sedang mengembangkan tiga ikon industri yaitu kuliner, fesyen dan kosmetik. Keberadaanya di kawasan IC NTB sangat mendukung tiga industri tersebut. “IC kan sebagai ikon wisata. Ini sangat mendukung sekali karena berada di tengah-tengah pusat kota,” katanya. (azm)