28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiTekan Harga di Pasaran, Bulog NTB akan Maksimalkan Distribusi Beras SPHP

Tekan Harga di Pasaran, Bulog NTB akan Maksimalkan Distribusi Beras SPHP

Mataram (Inside Lombok) – Perum Bulog NTB akan terus memaksimalkan distribusi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pasar) untuk menekan harga beras yang masih tinggi saat ini. Terlebih kenaikan harga beras itu turut menyebabkan lonjakan angka inflasi di daerah. Distribusi beras SPHP ini tidak hanya akan dilakukan di pasar saja, melainkan hingga ke desa-desa.

“Kita buatkan program agar SPHP itu bisa menyentuh masyarakat, tapi perlu kita samakan programnya. Sebenarnya SPHP kenapa kita mengkonsentrasikan di pasar. Karena pasar itu merupakan tempat pencatatan inflasi,” ungkap Pimpinan Wilayah Bulog NTB, David Susanto, Rabu (25/10).

Lebih lanjut, pasar sendiri merupakan salah satu tempat yang ideal untuk melaksanakan SPHP. Karena pencatatan inflasi yang biasa dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Perdagangan, Dinas Ketahan Pangan dan instansi terkait mengambil data harga beras medium maupun premium.

“Kalau di pasar tidak ada beras SPHP, maka harga beras akan melambung cepat. Makanya pasar itu akan tetap kita jaga (distribusinya, Red),” ujarnya. Kendati, jika ada didapati pedagang di pasar menjual beras SPHP tidak memenuhi ketentuan penjualan beras SPHP, Bulog akan memberikan sanksi dengan memblacklist mereka dari daftar penerima distribusi beras SPHP. “Itu kan ketentuannya sudah lama berjalan, tingginya harga beras ini sebenarnya bukan masalah lokal saja. Itu masalah nasional juga,” terangnya.

Lantaran tingginya harga beras di pasar, sejumlah masyarakat yang tergabung di KASTA juga sempat mendatangi Kantor Perum Bulog NTB. Mereka mengajukan beberapa tuntutan kepada, salah satunya persoalan efektivitas pelaksanaan SPHP di lapangan agar dapat memperluas pelaksanaanya.

“Kedua menuntut bahwa SPHP yang ada di pasar, RPK maupun toko-toko yang jumlah 41 titik pasar dan 200-an pedagang itu supaya di stop. Tapi kita sepakati akan sama-sama di jadikan pantau sehingga berjalan efektif. Apa yang disampaikan mereka kita dengarkan dan kita jawab, atas jawaban itu kita dia merasa puas,” terangnya.

Di sisi lain, Ketua KASTA NTB, Lalu Wink Haris menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Pimwil Bulog NTB yakni hasil operasi pasar yang dilakukan oleh bulog selama ini seperti apa. Apakah sudah bisa menekan harga beras di pasar. Serta skema atau pendistribusian beras ini tidak lagi dominan kepada pedagang tetapi langsung ke desa-desa.

“Ada beberapa tuntut yang kami sampaikan ke bulog, terutama tentang berapa jumlah beras yang di gudang bulog. Ternyata mereka masih menyiapkan 20 ribu ton beras cadangan kita. Kita harapkan ini mampu menekan harga di pasaran,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer