Mataram (Inside Lombok) – Perhimpunan Peternak Unggas Rakyat (Petarung) NTB membentuk koperasi dengan harapan mampu mensejahterakan para peternak di NTB. Dengan koperasi ini bisa menjadi wadah mengatasi persoalan dihadapi peternak, seperti harga pakan ternak yang tinggi.
Mengingat, belum lama ini banyak persoalan dihadapi oleh para peternak, salah satunya soal tingginya harga jagung untuk pakan ternak. Selain itu, masalah produksi hingga pasca produksi.
“Kita melihat pemerintah ini memberikan bantuan tapi tidak ada wadahnya, nah koperasi ini bisa menjadi wadah seperti subsidi jagung,” ujar Ketua Petarung NTB Christopher Brillianto, didampingi Wakil Ketua, Ervin Tanaka, Selasa (26/9).
Dikatakan, di pulau Jawa saja sudah ada yang bisa terima subsidi jagung sekian ribu ton setiap bulannya. Maka dari itu kenapa di NTB tidak dilakukan hal serupa, agar peternak NTB juga mendapatkan subsidi tersebut. Koperasi ini bisa menjadi penyalur banyak hal dari anggota, mulai dari bisnis hingga stabilitas pakan. Saat ini jumlah anggota Petarung sebanyak 40 pengusaha ternak unggas yang tersebar di seluruh NTB.
“Misalnya harga jagung, di petani sekarang saja sudah Rp5.500 per kilo sampai Rp6.500 per kilo, lalu kami akan jual telur dengan harga berapa, sementara harga telur malah turun. Jagung ini porsinya 50 persen dari bahan baku pokok pakan,” terangnya.
Disisi lain, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Muhammad Riadi mengatakan dengan dibentuknya koperasi ini Pemerintah daerah akan dimudahkan dalam melakukan koordinasi hingga dalam mewujudkan program dibidang peternakan unggas.
“Kalau ada wadah seperti ini akan menjadi mudah segala urusan yang berkaitan dengan perunggasan. Pemerintah juga bisa cepat melakukan penanganan penyakit misalnya,” ujarnya.
Senada, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti yang menginginkan keberadaan koperasi ini bisa mengatasi masalah harga telur yang seringkali dikeluhkan konsumen pada momentum tertentu. Pihaknya juga siap bekerjasama dengan menyediakan gudang khusus bagi koperasi untuk kebutuhan produksi dan pemasaran.
“Karena selama ini pengusaha ini kan tidak memiliki wadah hanya perusahaan masing-masing saja. Kami memiliki gudang di Lombok Timur, itu kami siapkan jika koperasi ini membutuhkan,” tuturnya.
Sementara itu, rencana pembentukan koperasi peternak unggas ini dibahas bersama dalam rapat koordinasi yang digelar, Selasa (26/9) kemarin di Hotel Puri Indah. Menghadirkan sejumlah narasumber dari Dinas Pertanian NTB, Dinas Perdagangan NTB, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Dinas Koperasi NTB, Balai Karantina dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB. Hadir langsung anggota dan pengurus Petarung NTB. (dpi)