Mataram (Inside Lombok) – Produk unggulan dari NTB, tuna dan lobster beku masuk pasar luar negeri. Bahkan baru-baru ini dua produk kelautan dan perikanan ini melakukan ekspor ke Amerika dan Taiwan.
Kedua produk ini mempunyai pasar yang cukup bagus di negara tujuan. Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP), Ishartini mengatakan Unit Pengolahan Ikan PT. High Point Fisheries telah memiliki sertifikat HACCP Grade A dan PT. Blue Ocean Lobster Grade B. Berdasarkan data BPPMHKP Mataram ekspor produk tuna beku dan lobster beku asal NTB selama kurun waktu tahun 2024 senilai Rp26 miliar dengan total volume 217 ton.
“Hal ini bukan hanya sekedar simbol, tetapi juga merupakan manifestasi dari sinergi dan komitmen yang kuat antara pelaku usaha dan instansi terkait dalam memajukan sektor perikanan dan pangan nasional,” ujarnya, Sabtu (26/10).
Produk tuna beku yang diekspor ada beragam, ada dalam bentuk steak, cup dan sebagainya. Tentunya produk mereka sudah sesuai standar mengekspor, baik dari kemasaan, kualitas, hingga pengolahannya. Di mana tuna ini merupakan hasil dari pengolahan perikanan di sekitar wilayah NTB. Sedangkan untuk lobster merupakan hasil dari pembudidaya Teluk Elong dan Teluk Ekas.
“Mereka kumpulkan di unit pengolahan, bersihkan. Kemudian di pack sedemikian rupa, vakum, diberi label dan itu dikirim ke Taiwan. Dan perusahaan sudah ada upaya mengembangkan ke tembus Amerika dan Uni Eropa untuk target kedepannya,” terangnya.
Salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional dan daerah adalah peningkatan ekspor. Bukan hanya membantu para pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tetapi juga untuk menghasilkan devisa negara. Potensi kita masih sangat besar. Dari sisi keragaman produk commodity, dari sisi kreatifitas dan kualitas, dari sisi volume dan tujuan negara ekspor, kuncinya proaktif dan jangan pasif.
“Hari ini merupakan momen yang sangat penting, kita berkolaborasi dengan Dinas Kelautan Dan Perikanan, Perindustrian, Perdagangan, Balai Pom dan stakeholder lainnya untuk sama-sama mengangkat pelaku usaha bisa menembus pasar global,” tuturnya.
Kegiatan ekspor ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, tetapi juga membuka peluang baru bagi produk-produk perikanan Indonesia untuk menembus pasar global. Ini adalah langkah nyata dalam mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha di sektor perikanan, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam perdagangan hasil laut dunia.
“Dari NTB yang pulau kecil, sumber daya alamnya luar biasa. Komoditinya, ini merupakan andalan. Seperti lobster bisa sampai ekspor tentu memberikan kontribusi yang luar biasa di sektor perikanan,” demikian. (dpi)