Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI), Bulog dan stakeholder terkait dalam upaya pengendalian inflasi, jaga ketersedian bahan pokok dan keterjangkauan harga melalui Warung Pantasi Mentaram (warung pantau tanggap inflasi menuju target aman).
Belakangan ini diketahui bahwa sejumlah harga bapok mengalami kenaikan, sehingga dikeluhkan oleh masyarakat. Baik itu harga beras, minyak goreng, telur dan beberapa bumbu dapur lainnya. Dengan adanya Warung Pantasi Mentaram di pasar Kebon Roek ini setidaknya dapat menekan laju inflasi, menjaga ketersedian dan harga lebih terjangkau.
“Ini bagian dari upaya kehadiran pemerintah secara keseluruhan untuk membantu mengendalikan inflasi, kenaikan harga, agar bisa dijangkau oleh warga masyarakat,” ujar Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman, dalam sambutannya, Kamis (28/3).
Di mana warung tersebut akan menjadi mitra seluruh warga yang berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi di Kota Mataram, dan upaya bersama-sama untuk menjaga kestabilan harga supaya bisa dijangkau oleh warga. Diketahui bahwa inflasi di Kota Mataram ini utamanya disebabkan oleh kelompok makanan dan minuman.
“Dalam pengendalian inflasi, TPID telah melakukan banyak kegiatan secara rutin, dan ini akan terus dilakukan bagaimana stok tersedia terjangkau, distribusi bisa disediakan dengan lancar dan komunikasi lebih diefektifkan,” ucapnya.
Lebih lanjut, sehingga tidak terjadi kepanikan dalam berbelanja. Karena biasanya hal tersebut terjadi, lantaran masyarakat khawatir tidak mendapat kebagian barang yang ingin dibelikan, terutama untuk bapok. “Jadi ini tidak terjadi di kota dan provinsi kita, tapi mudah-mudahan dengan ini bisa teratasi inflasi, harga dan stok,” imbuhnya.
Ditambahkan, Kepala perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap mengatakan dengan adanya ini masyarakat bisa melihat bahwa memang sebenarnya ketersedian pasokan itu ada. Sehingga mereka tidak perlu menimbun dan tidak panik. Seperti ketersediaan beras, baik premium atau pun medium tersedia, minyak goreng, bawang merah, gula pasir, telur ayam dan cabai.
“Ini biasanya komoditas yang harganya sering bergejolak terakhir belakangan itu beras tapi yang lain-lain sering ada kenaikan. Ini lah kita bikin Warung Pantasi Mentaram,” ujarnya. Nantinya ini akan ada di beberapa pasar, tidak hanya di kota Mataram tapi kabupaten/kota lainnya.
Tujuan akhir program ini adalah bagaimana mengurangi rantai tata niaga sehingga ada nilai keuntungan produsen hingga konsumen. Selanjutnya produsen dapat harga yang pasti dan lebih baik, kemudian konsumen dapat harga terjangkau. “Karena kita memotongnya rantai tata niaga harganya tentu akan lebih bagus, sehingga meningkatkan kesejahteraan,” katanya.
Sementara itu, harga-harga bapok yang tersedia di Warung Pantasi Mentaram ini. Harga beras mulai dari Rp10.900 hingga Rp13.000 per kilogram. Gula pasir Rp17.000 per kilogram, minyak goreng Rp15.500, telur Rp54.000 pertrai, cabai rawit Rp27.000 per kilogram dan bawang merah Rp14.000 per kilogram. (dpi)