Mataram (Inside Lombok) – Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengaku optimis perhelatan MXGP yang akan digelar di eks Bandara Selaparang akan memberi multiplier effect bagi kembangkan ekonomi ibu kota Provinsi NTB tersebut. Terlebih, Kota Mataram sempat terpuruk beberapa tahun akibat pandemi Covid-19, sehingga ajang balap motocross dunia tersebut menjadi peluang yang disambung baik.
MXGP sendiri akan digelar dua seri di NTB. Antara lain di Samota, Pulau Sumbawa, dan di eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, pada 1-2 Juli mendatang. “Ini bukan sekadar event olahraga, melainkan memiliki eksternalitas positif yang akan berdampak pada okupansi hotel, kemudian menggeliat ke sektor kuliner, jasa transportasi. Tentu ini memberikan daya ungkit bagi ekonomi Kota Mataram,” ujar Mohan beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, lanjut Mohan, dengan kemampuan fiskal yang dimiliki Kota Mataram jajaran Pemkot Mataram akan mendukung setiap event yang memiliki dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Tidak terkecuali MXGP. “Kami insyaallah akan memberikan dukungan beserta seluruh jajaran, termasuk stakeholder kami, dalam menyukseskan event ini,” ujarnya.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menjelaskan keberadaan MXGP di eks Bandara Selaparang diproyeksikan akan memberikan dampak dikenalnya Kota Mataram secara global, yang kemudian bisa mempengaruhi investasi dan perputaran ekonomi. Hal itu diklaim telah berhasil dilakukan di Samota, setelah sukses menggelar MXGP pada 2022 lalu.
“Di kawasan Samota sekarang telah banyak dibangun pemukiman-pemukiman baru yang menumbuhkan fasilitas ekonomi lainnya selain wisata,” ujar Gubernur. Diterangkan, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik NTB, jumlah uang yang beredar selama gelaran MXGP Samota di 2022 lalu mencapai Rp154,03 miliar. Sedikitnya ada 55 ribu orang yang hadir menonton event tersebut, baik dari Indonesia maupun mancanegara. Hal serupa diharapkan terjadi di event MXGP di eks Bandara Selaparang mendatang. (r)