Lombok Barat (Inside Lombok) – Ratusan anak dari usia TK hingga kelas 6 SD penuhi ballroom yang menjadi ruangan untuk lomba mewarnai yang diadakan sebagai rangkaian hari ulang tahun Aruna Resort and Convention Senggigi.
Ramainya anak-anak yang berminat mengikuti lomba mewarnai dengan tiga kategori berdasarkan usia tersebut, seolah menandakan. Bahwa di tengah gempuran teknologi dan media sosial yang kian canggih. Ternyata, anak-anak tetap membutuhkan ruang untuk mengasah motorik mereka, mulai dari mengenali warna, belajar mewarnai dengan rapi sesuai dengan gambar. Serta saling berkumpul bersama teman sebaya untuk saling bersosialisasi.
Para peserta yang satu persatu berdatangan itu terlihat sibuk menenteng ransel, hingga meja lipat yang akan mereka gunakan. Ada yang datang ditemani kedua orang tuanya, ada juga yang datang ramai-ramai bersama guru dan teman sekolahnya. Bahkan, mereka terlihat begitu bersemangat saat menjawab pertanyaan kuis sembari menunggu pengumuman pemenang lomba mewarnai tersebut.
“Saya sengaja ajak anak saya mengikuti lomba ini, supaya mengasah kemampuan mewarnai. Dan tentu saja supaya mengurangi bermain hp,” ungkap Nanik, salah seorang wali peserta. Dia mengaku senang, karena dalam kegiatan tersebut anaknya bisa berkenalan dengan banyak anak-anak lainnya dan memiliki teman baru.
Sementara itu, Ni Nyoman Wirasni, selaku praktisi pendidikan yang menjadi salah satu juri dalam lomba tersebut mengatakan bahwa menggambar memiliki peran yang cukup berpengaruh dalam mengasah keterampilan anak. “Tujuan itu untuk mengasah keterampilan anak-anak, melihat hobi mereka. Anak-anak kan sekarang banyak punya hobi menari, menggambar atau mewarnai,” terang Nyoman.
Kata dia, penting bagi orang tua, terutama para guru untuk mendukung hobi anak-anaknya. Guna dapat menciptakan pendidikan karakter, mulai dari mengenalkan keterampilan. Dan mengenalkan warna juga diakuinya cukup berpengaruh untuk menyeimbangkan otak kanan dan kiri. “Memberikan kesibukan dengan bermacam-macam warna, itu juga bisa jadi salah satu upaya orang tua untuk mengurangi ketergantungan gadget bagi anak-anaknya,” imbuh dia.
Dalam lomba mewarnai inipun, kerapian dan ketelitian anak dalam menyeimbangkan warna turut menjadi faktor penilaian. Bahkan, dia dan juri-juri lainnya mengaku kebingungan saat menentukan pemenang. Lantaran hasil dari mewarnai anak-anak yang mengikuti lomba itu diakuinya luar biasa. “Sangat luar biasa (antusias) anak yang ikut, karena setiap tahun anggotanya terus bertambah,” sambungnya.
Dari lokasi yang sama, finance manajer Aruna Senggigi, Sri Bagia mengatakan bahwa lomba mewarnai yang diselenggarakan pihaknya tahun ini diikuti oleh 205 peserta. Dengan mengusung tema “rekreasi”. Yang disesuaikan juga dengan berbagai fasilitas rekreasi yang juga tersedia di kawasan hotel Aruna sendiri. Seperti misalnya, mini zoo, hingga water sport yang mereka miliki.
“Sebenarnya lomba mewarnai ini kita adakan sebagai rangkain HUT Aruna. Dan kita lihat setiap tahun, animo masyarakat semakin meningkat. Dari tahun lalu pesertanya 180, sekarang 205,” jelas Sri.
Nantinya hasil karya anak-anak yang menang dalam lomba mewarnai itu akan dibingkai, kemudian dipajang di berbagai sudut di hotel Aruna sendiri. “Gambar yang terpilih, nanti kita bingkai dan akan kita pajang. Itu bisa dilihat di Aruna,” pungkasnya. (yud)