Lombok Barat (Inside Lombok) – Menjadi gelaran ketiga, Merumatta Coast Trail (MCT) 2025 berhasil gaet peserta dari 20 negara. Untuk ikut berlari dengan track yang menantang, sembari menikmati cantiknya Senggigi.
Race director Merumatta Coast Trail, Agus Budi Santoso mengatakan bahwa terdapat peningkatan dari jumlah peserta, hingga negara yang mengikuti event tahunan ini. “Melihat perbedaan antusiasme tahun lalu, tahun ini sedikit ada peningkatan untuk kategori 50K,” ujar Agus saat jumpa pers, Minggu (02/01/2025).
Di mana peserta MCT tahun ini mencapai 550 orang dari 20 negara. Terdapat peningkatan sekitar 100 peserta, dari yang totalnya sekitar 450 tahun lalu. Agus mengaku ada penambahan 2 negara yang mengikuti event olahraga tahunan ini juga berdampak pada meningkatnya jumlah ekspatriat yang ikut, kurang lebih sekitar 50 orang.
“Ya relatif banyak ekspat yang ikut, untuk event trail. Biasanya trail kan tidak lebih dari 20 orang. Kalau (event sport tourism) di Indonesia, paling yang ramai (ekspatriat) yang ikut itu, di sini (MCT, Red) sama event di Rinjani,” terangnya.
Untuk rincian peserta yang paling banyak penambahannya dibanding tahun lalu ada di kategori 50K. Yang sebelumnya diikuti oleh 24 orang, sedangkan tahun ini mencapai 30 orang. Dengan prediksi sekitar 50 persen peserta yang bisa sampai hingga finish. “Dari 30 (peserta, Red) mungkin sekitar 15 yang bisa finish,” imbuhnya.
Kata dia, secara umum MCT tahun ini memang sama seperti sebelumnya. Dengan kategori jarak 8K, 15K, 25K dan yang terjauh 50K. Namun yang berbeda hanya pada jarak 50K, karena 50 persen perjalanan yang dilalui peserta merupakan rute baru. Di mana sebelumnya hanya mengeksplore tanjakan bukit Loco dan Kerandangan, kini mereka juga diajak mengitari Bengkaung hingga rest area Pusuk Lestari.
“Permintaan pak Oji (GM Merumatta, Red) rutenya harus beda tahun ini, supaya pesertanya lebih greget dan gak bosan. Tahun ini kita eksplore dan rutenya nambah 2 punggungan,” terangnya.
Terkait cuaca, momen penyelenggaraan MCT tahin ini dinilai lebih teduh dibanding tahun lalu. Sehingga berdampak pada tingkat finisher peserta yang lebih tinggi. “Bisa dibilang yang kategori 8K itu 90 sampai 100 persen boleh dikatakan (bisa sampai) finish,” pungkas Agus. (yud)