Mataram (Inside Lombok) – Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day merupakan bagian dari platform golan untuk menginspirasi perubahan besar di fenomena saat ini. Ini juga mengingatkan manusia untuk menghadapi tantangan lingkungan hidup saat ini. Mengingat fenomena pemanasan global semakin mengkhawatirkan sehingga bumi tidak begitu sehat lagi.
Untuk menjaga kelestarian lingkungan dan bumi bisa lebih sehat, PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP) Nusra melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Loang Baloq, Senin (3/6). Aksi peduli lingkungan ini merupakan komitmen program prioritas dalam TJSL PLN.
“Kalau ini terkait dengan TJSL terkait dengan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Hidup, salah satunya adalah terkait dengan pembersihan lingkungan yang ada di sekitar PLN,” ujar Senior Manager Keuangan PLN UIP Nusra, Uky Hapsari, Senin (3/6).
Dimana sampah-sampah yang telah dikumpulkan akan diolah oleh komunitas yang ada di Mataram dan akan dijadikan barang yang lebih berguna. Sampah memang menjadi perhatian, karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Maka dari itu diperlukan kesadaran masyarakat itu sendiri, untuk ikut andil menjaga lingkungan dengan tidak membuang sembarangan.
“Artinya peran serta untuk membersihkan sampah ini, kami (UIP PLN Nusra) ikut terjun langsung. Jadi sampah ini bukan menjadi tanggung jawab lingkungan sekitar, tetapi juga kita ikut serta sebagai pegawai PLN untuk menjaga ekosistem,” jelasnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB Julmansyah mengatakan dalam rangka untuk melakukan clean up pantai loang baloq salah satu bagian dari kontribusi dari PLN terhadap lingkungan. Karena sampah sendiri merupakan salah satu kontributor bagi emisi. “Kita melakukan cleanup meskipun skala kecil tapi bermakna, karena kita juga mengurangi pembuangan emisi gas metan di udara,” ujarnya.
Penanganan sampah semakin hari semakin baik tapi belum ada perubahan pada perilakunya. Saat ini penanganannya sudah bahwa pemerintah sudah terus melakukan upaya perbaikan terhadap tata kelola sampah yang ada disekitar. “Kesadaran masyarakat yang belum begitu kuat, oleh karena itu kita perlu dorong, edukasi, dan kampanye kepada stakeholder yang lain,” demikian. (dpi)
