Mataram (Inside Lombok) – Gelegar Pesona Khazanah Ramadan tahun 2025 yang digelar di halaman Islamic Center sudah berakhir. Selama 17 hari pelaksanaan, perputaran ekonomi di agenda tahunan tersebut mencapai Rp3,8 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Maladi mengatakan program tersebut dirancang untuk memperkuat nilai-nilai keislaman, budaya lokal, serta meningkatkan daya tarik wisata selama Ramadan. Selain itu, mempromosikan Islamic Center sebagai salah satu ikon di Provinsi NTB.
“Gelegar Pesona Khazanah Ramadan 2025 juga menjadi ajang promosi NTB sebagai destinasi wisata halal unggulan. Kita laksanakan dari tanggal 7 – 22 Maret,” kata Jamal, Senin (24/3) sore.
Selain itu, kegiatan ini juga bekerja sama dengan Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) dalam rangka memperkuat branding halal fair. Beberapa kegiatan selama program berlangsung, penulisan Mushaf Nusantara. “Dalam kegiatan ini NTB mendapat jatah menulis 2,5 juz Al-Quran dari total 30 juz yang ditulis serentak se-nasional,” katanya.
Partisipasi pada Gelagar Khazanah Ramadan yang digelar Pemprov NTB melalui Dispar NTB ini melibatkan 80 tenant UMKM, 55 Pedagang Kaki Lima (PKL), dan 55 Pedagang Asongan. Selain itu, sebanyak 25 permainan serta 6 grup musisi jalanan. “Rata-rata Pengunjung pada Gelagar Pesona Khazanah Ramadan tahun 2025 ini berkisar antara 2.650 – 3.150 orang setiap harinya,” ungkap Jamal.
Ia berharap, dengan adanya program ini, NTB bisa mendapatkan Anugerah Adhinata Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). “Mudah-mudahan dapat penghargaan dari Wakil Presiden dalam kegiatan National Halal Fair (NHF) dalam rangka peningkatan indeks literasi ekonomi syariah pada tahun 2025 sebesar 50 persen sesuai arahan Bapak Wakil Presiden ke-13,” imbuhnya.
Selain itu, acara ini berhasil meningkatkan perputaran ekonomi di NTB, dengan total perputaran uang mencapai Rp3,8 miliar lebih, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,1 miliar. “Alhamdulillah perputaran uang pada Gelagar Khazanah Ramadan tahun ini lebih besar dibanding tahun lalu yang hanya mencapai Rp3,1 miliar, tahun ini mencapai Rp3,8 miliar lebih,” terangnya.
Perputaran ekonomi selama program berlangsung, yaitu UMKM mencapai Rp1.556.000.000, PKL Rp380.416.000, pedagangan asongan sebanyak Rp246.896.000, entertainment sebanyak Rp77.000.000, permainan anak Rp328.640.000, pengamen Rp22.119.500, vendor Rp1.160.000.000, dan parkir Rp33.120.000. sehingga total keseluruhan perputaran ekonomi mencapai Rp3.804.191.500. (azm)