Dompu (Inside Lombok) – Menghadiri acara puncak Festival Pesona Tambora (FTP) 2019, Kamis (11/04/2019) , Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah (Bang Zul), menyampaikan rasa bangganya atas kemajuan sektor pariwisata yang telah dicapai NTB.
Khususnya dicanangkannya kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan Taman Nasional Gunung Tambora (TNGT) menjadi geo-park internasional oleh UNESCO pada bulan Juli 2019 mendatang. Hal tersebut menurut Bang Zul dapat dimanfaatkan untuk terus mengembangkan kedua kawasan taman nasional tersebut.
“UNESCO memberikan penghargaan internasional untuk Tambora, seperti Rinjani. Kita bahagia sekali, jadi bulan Juli kita sudah punya dua (geopark, Red),” ujar Bang Zul, Kamis (11/04/2019) saat ditemui di akhir acara FTP 2019 di Doro Ncanga, Kawasan Taman Nasional Gunung Tambora, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu.
Menambahkan komentarnya, Bang Zul menerangkan bahwa visi pengelolaan objek pariwisata yang saat ini dimiliki oleh NTB adalah dengan melakukan learning by doing. Dimana objek wisata yang menarik minat masyarakat dunia semisal TNGR dan TNGT tersebut dikemas untuk memberikan pengalaman yang mendidik dan penuh permenungan.
“Kita sangat siap, dan tidak usah terlampau mendandani destinasi wisata berlebihan dengan selera kita. Padahal orang asing senang yang alami, yang natural, yang otentik. Mudah-mudahan nanti ada learning by doing,” ujar Bang Zul.
Bang Zul menyebutkan untuk saat ini jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sedang menyoroti dua hal utama yang perlu ada di objek-objek wisata yang dimiliki NTB, yaitu masalah sampah dan ketersediaan air. Mengenai masalah lainnya yang sekiranya dapat mengganggu berkembangnya sebuah objek wisata, menurut Bang Zul dapat diselesaikan karena masalah tersebut bersifat dinamis.
“Jadi bagaimana daerah pandai-pandai meramu. Dan yang dinamis juga, sesuai dengan selera dan kebutuhan pasar. Tapi keotentikan senantiasa dipelihara,” tegas Bang Zul.
Senada dengan itu, Bupati Dompu, H. Bambang M. Yasin menerangkan bahwa dirinya merasa senang memerhatikan jumlah kunjungan wisatawan ke Dompu dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sejak FPT pertama digelar pada tahun 2015. Karena itu, jajaran Pemerintah Kabubaten (Pemkab) Dompu akan terus berkomitmen untuk menjadikan TNGT sebagai salah satu tujuan yang menarik wisatawan dengan kealamiannya.
“Kami membayangkan orang dari mana-mana datang tidak musti tinggal di hotel berbintang. Datang ke sini dengan mobil karavan ato datang dengan mobil cukup bawa tenda saja,” ujar Bambang.
Menurut Bambang, potensi alam yang dimiliki oleh TNGT tidak banyak dimiliki oleh tempat-tempat lain di dunia, dimana TNGT menyediakan pemandangan laut, hamparan savana serta ternak yang mencari makan di sekitar lokasi tersebut, dan juga Gunung Tambora yang menjulang. Hal tersebut menjadi alasan kuat bagi Pemkab Dompu untuk terus melestarikan keaslian alam di wilayah TNGT.
“Kami akan siapkan air, siapkan toilet, kapanpun wisatawan datang akan kami layani. Itu obsesi yang kita inginkan. Sehingga selamanya di tempat parisiwata ini tidak akan ada bangunan permanen yang akan mengganggu pemandangan indah,” tegas Bambang.
Pada bulan Septermber 2019 mendatang NTB sendiri telah dipilih untuk menjadi tuan rumah event Geopark International Conference yang akan diselenggarakan di Kota Mataram. Event tersebut akan mendatangkan para ahli dari seluruh Indonesia maupun mancanegara untuk membahas hal-hal terkait pengelolaan dan pemahaman tentang apa itu geo-park dimana NTB telah memiliki dua diantaranya.