Mataram (Inside Lombok) – Sat Reskrim Polres Mataram terus mengupayakan pencegahan terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), salah satunya dengan melakukan razia di sejumlah tempat hiburan atau kafe yang ada diwilayah hukum Polres Mataram. Dalam razia tersebut puluhan lady companion (LC) karaoke yang kerap bertugas menemani tamu saat sedang menikmati hiburan di kafe tersebut diperiksa.
Kasus TPPO memang menjadi fokus penanganan kepolisian, mengingat masih ada saja warga yang menjadi korban karena kasus ini. “Para ladies yang ada di sini kami cek kartu identitasnya (KTP/SIM/paspor) untuk memastikan adanya tindak pidana atau pelanggaran lainnya,” ujar Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Senin (29/4).
Razia tersebut dilaksanakan sebagai upaya preventif untuk kasus TPPO atau eksploitasi anak. Bahkan dilakukan pemeriksaan satu persatu mulai dari manajer, karyawan hingga koordinator dari LC karaoke, sehingga seluruh orang yang berada di lokasi tersebut diperiksa.
“Tindakan yang kami lakukan merupakan upaya antisipasi terhadap berbagai tindak pidana, termasuk kepada sejumlah minuman yang diperjualkan dilakukan pengecekan terhadap surat izin resmi perdagangan,” terangnya.
Dalam hal ini, pihaknya juga akan melakukan penyitaan terhadap barang berupa minuman beralkohol yang dijual tanpa izin serta akan mengamankan LC yang terbukti di bawah umur. Selain itu, terhadap sejumlah kendaraan yang ada di luar kafe akan dilakukan pengecekan guna mengantisipasi adanya tindak pidana baik pencurian kendaraan bermotor (curanmor) maupun tindak pidana penggelapan.
“Sementara ini tidak ada pelanggaran yang kami temukan termasuk para ladies tidak ada yang di bawah umur sesuai ketentuan. Namun beberapa jenis minol terpaksa kami sita karena tidak memiliki surat izin resmi perdagangan,” jelasnya. (dpi)
