Mataram (Inside Lombok) – Biskuit tambahan untuk balita yang didistribusikan Kementerian Kesehatan ada yang sudah jamuran. Biskuit tersebut sudah ditarik oleh pihak Puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri menjelaskan pada tahun 2022, Kementerian Kesehatan RI menyerahkan makanan tambahan
balita dan ibu hamil kepada pihaknya. Makanan tambahan balita berupa biskuit tersebut kemudian didistribusikan pihaknya kepada kabupaten/kota dengan tetap menyimpan stok cadangannya.
Kemudian pada 8 Maret 2023, lanjut Fikri, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur bersurat ke Dinas Kesehatan Provinsi NTB meminta biskuit MP ASI balita dan ibu hamil dalam rangka mendukung kegiatan Gebyar Pelayanan Kesehatan. Program itu akan diselenggarakan pada 20 Maret 2023 di Pulau Maringkik.
“Puskesmas Keruak mengambil biskuit makanan tambahan balita ke Dinas Kesehatan Provinsi NTB sebanyak 80 dus menggunakan ambulans pada 17 Maret 2023. Tim dari puskesmas memeriksa biskuit makanan tambahan balita. Semua biskuit dalam kondisi baik, kondisi dus utuh, dan tidak ada yang terbuka maupun lusuh. Selanjutnya biskuit tersebut didistribusikan ke Pulau Maringkik oleh tim puskesmas,” katanya, Kamis (30/3).
Tanggal 20 Maret 2023, bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan Gebyar Pelayanan Kesehatan di Pulau Maringkik, Dinas Kesehatan Provinsi NTB membantu mendistribusikan sisa biskuit makanan tambahan balita dan ibu hamil itu. Antara lain 82 dus PMT Balita dan 50 dus PMT ibu hamil yang tidak terangkut sebelumnya oleh Puskesmas Keruak.
Sebelum dilakukan distribusi, Dinas Kesehatan Provinsi NTB sudah melakukan cek kondisi barang. Semua barang dalam kondisi baik, dilihat dari bentuk fisik dus dan tanggal kadaluarsa yang tertulis Oktober 2023. Barang tersebut kemudian disimpan di Puskesmas Keruak.
Tanggal 29 Maret 2023, Puskesmas Keruak melakukan kegiatan verifikasi hasil pengukuran balita di Desa Pijot, Kecamatan Keruak, dan semua sasaran diberikan biskuit dari makanan tambahan balita yang dikirimkan Dinas Kesehatan Provinsi NTB. “Biskuit yang terdistribusi ke sasaran sejumlah 27 dus, masing-masing dus berisi 4 kotak, sehingga total yang terdistribusi sebanyak 108 kotak,” katanya.
Dijelaskan, dari 108 kotak tersebut, terdapat 3 kotak yang di dalamnya ditemukan biskuit berjamur. Dari ketiga kotak tersebut, ditemukan sekitar 8 saset biskuit berjamur. Selebihnya biskuit dalam keadaan baik.
Pada 30 Maret 2023, semua makanan tambahan balita yang telah terdistribusi pada kegiatan verifikasi hasil pengukuran balita ditarik oleh pihak puskesmas. “Sampai dengan saat ini (30/3), tidak ada laporan masyarakat akibat mengonsumsi biskuit tersebut,” tutup Fikri. (azm)