Mataram (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, belum bisa menyebut sekolah di kota itu sudah aman dibuka untuk kegiatan belajar tatap muka, sebab kasus COVID-19 saat ini masih sangat fluktuatif.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Rabu mengakui kasus COVID-19 di Kota Mataram sejauh ini sudah sangat landai, bahkan dalam beberapa hari nol kasus positif baru COVID-19.
“Tapi hal itu tidak bisa menjadi acuan tunggal untuk memberi rekomendasi sekolah dibuka. Kita tidak tahu, sekarang nol kasus, nanti atau besok tiba-tiba ada lagi zona merah,” katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat atau pihak-pihak lain tidak terlalu bereuforia dengan kondisi perkembangan kasus COVID-19 saat ini.
“Masyarakat harus tetap melakukan gerakan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak walaupun disebut sudah ada vaksin,” katanya.
Lebih jauh Usman mengatakan, untuk membuka aktivitas belajar tatap muka di sekolah, perlu dilakukan koordinasi dan kesepakatan dengan berbagai pihak terkait agar keputusan yang dihasilkan adalah keputusan bersama yang terbaik dari berbagai hal.
Pihak-pihak yang perlu dilibatkan, kata dia, selain dinas pendidikan juga, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dokter anak, Gugus Tugas COVID-19, dewan pendidikan, para ahli anak serta pihak lainnya.
“Kalau dari dinkes, pembukaan sekolah sebaiknya menunggu instruksi dari pemerintah pusat,” katanya. (Ant)