26.5 C
Mataram
Rabu, 27 November 2024
BerandaKesehatanDinkes Mataram Renovasi Puskesmas Rusak Akibat Gempa Bumi

Dinkes Mataram Renovasi Puskesmas Rusak Akibat Gempa Bumi

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai melakukan renovasi sejumlah puskesmas yang rusak akibat gempa bumi pada Agustus dan September 2018, dengan total anggaran sekitar Rp600 juta.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Sabtu, mengatakan, beberapa puskesmas yang direnovasi akibat gempa bumi adalah Puskesmas Dasan Agung, Puskesmas Pembantu (Pustu) Dasan Agung, dan Puskesmas Tanjung Karang.

“Masing-masing puskesmas mendapatkan anggaran sekitar Rp200 juta, karenanya dikerjakan dengan sistem penunjukan langsung, tanpa ditender,” katanya.

Dari ketiga puskesmas tersebut, kata dia, kegiatan perbaikan fisik sudah berjalan adalah Pustu Dasan Agung, sedangkan dua puskesmas lainnya masih dalam persiapan kontrak.

Menurutnya, selain terdampak gempa bumi, Pustu Dasan Agung diperbaiki karena memang kondisinya yang sudah kurang representatif termasuk dari sisi keamanannnya.

Karena itulah, Dinkes Kota Mataram memutuskan untuk melakukan rehabilitasi secara menyeluruhan, agar pelayanan kesehatan bagi warga sekitar bisa lebih baik dan nyaman.

“Meski sudah ada Puskesmas Dasan Agung, Pustu Dasan Agung yang berada di persimpangan Jalan Cengkeh ini masih dibutuhkan warga sekitar terutama pasien lanjut usia,” katanya.

Sementara untuk Puskesmas Dasan Agung, perbaikan akan dilakukan terhadap tembok yang retak, dan sejumlah titik plapon jebol akibat gempa. Sedangkan, Puskesmas Tanjung Karang perbaikan untuk pagar bagian depan yang kondisinya miring dan hampir roboh, selain itu untuk perbaikan beberapa bagian di ruang UGD.

“Alhamdulillah, kerusakan tiga puskesmas tersebut tidak merusak struktur inti dari bangunan,” katanya.

Selain kegiatan perbaikan tiga puskesmas itu, tambah Usman, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pembuatan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) untuk Puskesmas Babakan.

“Saat ini tahapannya masih dalam proses tender, karena anggarannya di atas Rp200 juta,” kata Usman. (Ant)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer