Mataram (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, tidak ada kenaikan angka ibu hamil selama pandemi COVID-19 atau tiga bulan terakhir sejak wabah COVID-19 merebak di daerah ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Jumat, mengatakan, berdasarkan data yang ada sampai saat ini tidak ada kenaikan ibu hamil selama tiga bulan terakhir yakni bulan Maret, April dan Mei tahun 2020.
“Selama tiga bulan terakhir tahun ini, tidak ada kenaikan ibu hamil. Tapi untuk ibu melahirkan ada kenaikan 0,1 persen selama tiga bulan itu,” katanya.
Hal tersebut sekaligus menampik data yang disampaikan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Mataram, yang menyebutkan, angka kelahiran selama pandemi COVID-19 di Kota Mataram, naik 12 persen dari kondisi normal.
Bahkan sebaliknya, lanjut Usman, jika dilihat dari data cakupan ibu hamil dan persalinan pada bulan yang sama yakni Maret, April dan Mei 2020 dibandingkan tahun 2019, terjadi penurunan.
Dari data kunjungan ibu hamil pada tahun 2019 selama tiga bulan (Maret, April, Mei) tercatat 2.212 orang atau 22,7 persen. Dengan rincian bulan Maret 792 orang, April 718 orang dan Mei 702 orang.
Sementara kunjungan ibu hamil pada tiga bulan terakhir (Maret, April, Mei) tahun 2020, total kunjungan 1.673 orang atau 17,2 persen atau turun 5,5 persen dibandingkan tahun 2019 pada bulan yang sama. Rincian kunjungan ibu hamil bulan Maret 2020, sebanyak 637 orang, April 552 orang dan Mei 514 orang.
“Sedangkan untuk persalinan memang terjadi peningkatan namun tidak signifikan karena hanya 0,1 persen,” katanya.
Dari data persalinan tahun 2019 selama tiga bulan (Maret, April, Mei) tercatat 1.965 persalinan atau 21,2 persen, dengan rincian bulan Maret 675 persalinan, April 646 persalinan dan Mei 644 persalinan.
Sementara data persalinan tahun 2020 selama tiga bulan (Maret, April, Mei), sebanyak 1.972 persalinan atau 21,3 persen, dengan rincian Maret 643 persalinan, April 655 persalinan dan Mei 674 persalinan.
“Tingkat kelahiran di Kota Mataram kita proyeksikan mencapai 9.000 per tahun, namun realisasinya pada tahun 2019, mencapai 8.000 an tidak sampai 9.000 kelahiran,” ujarnya. (Ant)