Lombok Barat (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar sebut Gerung masih menjadi kecamatan dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi di Lobar. Dari sekitar delapan kasus DBD yang ditangani di Lobar selama November kemarin, lima di antaranya berasal dari wilayah Gerung.
“Kecamatan Gerung ada 5 kasus untuk bulan November. Sehingga untuk DBD saat ini kita harus sudah antisipasi kemungkinan kenaikan kasus. Terutama di bulan Desember, Januari, Februari, Maret,” ujar Kabid P3KL Dikes Lobar, Ahmad Taufik Fathoni, Senin (04/12/2023).
Saat dimintai tanggapan mengapa Gerung selalu menjadi kawasan dengan kasus DBD paling tinggi di Lobar, ia memprediksi hal itu bisa saja disebabkan beberapa faktor. Antara lain mobilitas masyarakat di Gerung yang cukup tinggi, serta dekatnya akses warga Gerung untuk berobat baik ke puskesmas maupun rumah sakit sehingga cepat terdiagnosa dan cepat juga mendapatkan penanganan.
“Kalau soal lingkungan yang kena itu ke kawasan yang masih banyak kebun seperti di Tempos dan yang lain. Apalagi masih ada juga warga yang pelihara sapi atau kuda di tengah lingkungannya,” beber dia.
Pihaknya pun tetap berupaya untuk melakukan pencegahan dengan mengajak masyarakat untuk menggencarkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan saling bergotong royong. “3M (menguras, menutup, mengubur barang bekas) juga tetap harus dilakukan masyarakat,” pesannya.
Selain itu, fogging bukan lah pilihan untuk melakukan antisipasi. Karena dari hasil kajian, ditemukan kandung zat kimia dalam fogging tersebut. Serta hanya mampu membunuh nyamuk dewasa, bukan bibit atau jentik nyamuknya. “Sedangkan jentik nyamuk akan terus ada kalau PSN tidak dijalankan,” tutup Fathoni. (yud)