Lombok Timur (Inside Lombok) – Peringatan Hari Disabilitas Internasional dan Hari Kesetiakawanan Nasional dirangkaikan dengan pelaksanaan operasi katarak bagi masyarakat di RSUD Selaparang Lombok Timur. Di mana pada pelaksanaannya Menteri Sosial Tri Rismaharini tinjau langsung pelaksanaannya.
Operasi katarak tersebut dilaksanakan oleh Sentra Paramita Mataram Kementerian Sosial di dua kabupaten di yakni Lombok Timur dan Lombok Tengah. Dikarenakan anggaran yang dimiliki Kemensos untuk operasi katarak tersebut, maka pembiayaannya dibantu oleh sejumlah pihak seperti Yayasan Lentera Mata Indah, Rumah Senja, Muslim around the World Indonesia (MATW) dan Indonesia Tionghoa (Inti).
Tri Rismaharini saat meninjau kegiatan tersebut mengatakan bahwa banyak jumlah penderita katarak yang harus ditangani dengan segera, sebab jika dibiarkan terlalu lama akan mengakibatkan penderitanya mengalami kebutaan. Ia mengkhawatirkan jika sudah mengalami kebutaan tentu akan masuk dalam kategori disabilitas dan mereka akan menjadi tanggungan pemerintah.
“Jika terlalu lama dan berakibat pada kebutaan tentu akan menjadi tanggungan pemerintah, maka dari itu kita bantu masyarakat untuk sembuh dari penyakit katarak ini,” terangnya, Kamis (06/12/2023).
Tingginya penderita katarak di Lombok Timur harus memakan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaan operasinya, bahkan perlu waktu berbulan-bulan sampai semu penderita telah mendapatkan penanganan. Operasi katarak sendiri dikatakannya dilakukan serentak do seluruh Indonesia.
Risma juga menyebutkan bahwa jumlah penderita katarak di Lombok menempati posisi kedua terbanyak di Indonesia, sehingga pihaknya memberikan perhatian yang lebih khusus di Pulau Lombok. Bahkan dalam waktu dekat ia berjanji akan melakukan operasi lagi bagi masyarakat dengan cara bertahap.
“Dalam waktu dekat kita akan kembali menggelar operasi katarak gratis ini agar betul-betul kasus katarak di Lombok bisa selesai,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lotim, Pathurrahman menyampaikan bahwa operasi katarak yang dilaksanakan di RSUD Selaparang akan berjalan selama 3 hari yakni dari tanggal 7 sampai dengan 9 Desember 2023.
Sementara pelaksanaan skrining bagi penderita sudah terlebih dahulu dilakukan dengan dipusatkan di beberapa puskesmas seperti Masbagik Baru, Aikmel, dan Sakra. Sehingga ditargetkan pasien yang melakukan operasi katarak mencapai 560 orang.
“Jumlah pasien penderita yang akan dioperasi setiap harinya yakni sebanyak 200 orang,” tuturnya. (den)