Lombok Timur (Inside Lombok) – Cuaca panas yang terjadi di tengah musim kemarau saat ini sangat berpengaruh pada sektor kesehatan yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Namun Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur (Lotim) saat ini mengklaim tidak ada penyakit yang mengalami peningkatan.
Kepala Dikes Lotim, Pathurrahman mengatakan secara teori yang sudah cukup lama serta relevan dan masih digunakan di kesehatan yakni bahwa derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh empat faktor yakni lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetika. “Dalam kehidupan ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia, namun faktor yang paling berpengaruh yakni lingkungan,” ucapnya, Jumat (27/10/2023).
Lingkungan dikatakannya sangat mempengaruhi kesehatan salah satunya yakni kondisi cuaca panas, namun ditekankan Pathurrahman yakni bagaimana dapat beradaptasi di tengah kondisi seperti saat ini. “Yang penting bagaimana kita beradaptasi dengan lingkungan, namun tentunya kondisi tubuh juga harus diperhatikan,” katanya.
Penyakit yang biasanya marak terjadi pada musim panas seperti saat ini diantaranya yakni ISPA, diare, serta penyakit lainnya yang mengganggu saluran pernapasan. Kendati demikian, secara umum di Lotim berdasarkan data dari puskesmas belum ada penyakit yang mengalami peningkatan. “Penyakit diare dan ISPA memang di Lotim menjadi yang terbanyak. Namun secara umum belum ada peningkatan di musim panas ini,” terangnya.
Pathurrahman mengimbau kepada masyarakat agar memperbanyak mengkonsumsi air putih agar tidak terjadi dehidrasi, terlebih yang melakukan aktivitas di luar ruangan yang dapat mengeluarkan lebih banyak keringat. “Perbanyak minum air putih untuk memenuhi cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi dan mencegah dari beberapa serangan penyakit,” pungkasnya. (den)
