Mataram (Inside Lombok) – Capaian vaksin polio di Kota Mataram pada 27 Juli lalu yaitu sebesar 57 persen dari sasaran 62 ribu anak. Dengan capaian tersebut, tenaga kesehatan Kota Mataram akan melakukan penyisiran ke rumah warga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Emirald Isfihan mengatakan pemberian vaksin polio tahap pertama sudah berlangsung sejak tanggal 23 – 29 Juli 2024 ini. Penyisiran ke rumah warga akan mulai dilakukan pada tanggal 30 Juli hingga 3 Agustus mendatang. “Kita mendapatkan realisasi dari 62 ribu sasaran itu sebesar 57 persen per tanggal 27 Juli,” katanya Senin (29/7) pagi.
Ia mengatakan, selama pemberian vaksin polio petugas kesehatan disebut mengalami beberapa kendala. Misalnya, pemberian vaksin bagi anak tergantung dari keputusan orang tua. Kondisi ini terjadi di tiga sekolah di Kota Mataram. “Ada beberapa sekolah yang menyerahkan keputusan itu kepada masing-masing orang tua Itu ada tiga sekolah yang kita dapatkan di Ampenan,” katanya.
Berdasarkan data dari masing-masing puskesmas, jumlah anak di Kota Mataram yang menjadi sasaran pemberian vaksin yaitu sebanyak 45 ribu orang anak. Artinya, ada selisih angka sekitar 16 ribu anak. “Kalau yang 62 ribu kan proyeksi dari pusat dan tidak ada by name by address,” katanya.
Perbedaan jumlah sasaran yang terjadi antara pemerintah Kota Mataram dan pemerintah pusat ini disebutkan lokasi perhitungan. Dimana, pemerintah pusat memperhitungkan dengan mengacu pada jumlah PAUD di Kota Mataram.
“Dasar proyeksi dari pusat itu berdasarkan lokasi yang dia pakai. Lokasi PAUD, lokasi Posyandu yang dipakai. Harusnya bisa dihitung berdasarkan umur ya yang lebih ideal,” katanya.
Dengan adanya perbedaan tersebut nanti capaian tersebut akan dihitung kembali baik berdasarkan data pemerintah pusat maupun Dinas Kesehatan. “Kalau nanti memberikan feedback terhadap kita akan memakai laporan real,” katanya.
Dikatakannya, Dinas Kesehatan Kota Mataram akan melakukan perhitungan dengan jelas capaian vaksin polio. “Paling telat besok kita akan keluarkan capain itu. Capaian itu per puskesmas nanti,” katanya.
Untuk stok vaksin ungkap dr. Emirald dipastikan masih tersedia. Karena jumlah vaksin yang diberikan lebih dari sasaran. “Masih aman. Kita kan diberikan lebih dari pada jumlah sasaran. Agar jangan sampai terjadi kekurangan,” katanya.
Sedangkan anak-anak yang sedang sakit, pemberian vaksin tetap diserahkan kepada orang tua. Jika sakit-sakit ringan seperti batuk atau flu masih bisa mendapatkan vaksin. “Itu adalah hak kepada pasien atau anak sasaran ini dan orang tau. Kalau ragu-ragu kita tunda,” tutupnya. (azm)