25.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaKesehatanTurunkan Angka Stunting, Pemkot Mataram Terapkan Orang Tua Asuh

Turunkan Angka Stunting, Pemkot Mataram Terapkan Orang Tua Asuh

Mataram (Inside Lombok) – Berbagai upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting di negeri ini. Pemerintah daerah mencoba merealisasikan sejumlah program untuk bisa menangani kasus tinggi badan kurang pada bayi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Emirald Isfihan mengatakan program orang tua asuh ini nantinya memberikan perhatian terhadap penanganan stunting. Perhatian tersebut dalam bentuk peningkatan gizi batita secara sukarela.

Program orang tua asuh ini katanya akan direalisasikan pada daerah atau kelurahan yang memiliki kasus stunting paling tinggi. Baru-baru ini, intervensi yang dilakukan melalui program orang tua asuh tersebut yaitu Kelurahan Jempong. “Ini adalah implementasi dari program kita yaitu orang tua asuh. Ini kita berlanjut dengan Bank NTB syariah melalui Baznas kita lakukan intervensi kepada 50 anak,” katanya.

Intervensi yang dilakukan yaitu dengan pemberian bantuan makanan tambahan kepada puluhan batita tersebut. Intervensi tersebut akan dilakukan selama tiga bulan untuk melihat perkembanganya. “Ini adalah institusi pemerintah, swasta dan perorangan yang mendonasi melalui Dinas Kesehatan karena kita mempunyai program orang tua asuh,” terangnya.

Intervensi yang sudah dilakukan Bank NTB Syariah yaitu dengan memberikan bantuan sebesar Rp500 ribu per bulan per anak. Nantinya akan diberikan selama tiga bulan untuk bisa melihat perkembangan batita tersebut.

Makanan yang diberikan dipastikan gizinya terpenuhi. Karena dalam penyiapan makanan ini Dinas Kesehatan melibatkan berbagai dokter ahli salah satunya ahli gizi. “Jadi satu anak itu kita butuhkan Rp1,5 juta selama tiga bulan. Karena setiap bulan itu membutuhkan Rp500 juta untuk pemenuhan makanan. Balita yang stunting itu akan diberikan makanan langsung bukan uang tunai,” ungkapnya.

Dinas Kesehatan Kota Mataram juga mengkoneksikan program orang tua asuh dengan tabungan stunting. Melalui tabungan stunting masyarakat bisa ikut berkontribusi dalam penyaluran bantuan untuk membantu bayi yang masuk kategori stunting. “Kita buat rekening stunting di Bank NTB Syariah. Jadi nanti semua donatur itu secara transparan mentransfer kesana dan kita penggunaannya jelas,” kata

Melalui program ini, semua pihak bisa berperan aktif untuk membantu penurunan angka stunting di Kota Mataram. Dengan begitu penanganan yang dilakukan tidak dibebankan sepenuhnya kepada pemerintah saja. “Jadi semua orang itu bebas untuk berperan aktif dalam penanganan stunting di Kota Mataram,” katanya.

Kasus stunting di Kota Mataram sudah mulai terjadi penurunan dari sebelumnya. Dimana, angka stunting ini yaitu sebesar 7,9 persen per Juli 2024. Dari jumlah ini, Pemerintah Kota Mataram menargetkan bisa menurunkannya mencapai 5 persen hingga akhir tahun 2024 ini.

“Angka stunting di Kota Mataram awalnya di angka 13 persen. Kemudian menurun menjadi 11,98 persen. Pada juli kemarin itu di angka 7,9 persen. Mudah-mudahan donasi bisa mempercepat penurunan stunting dan akhir tahun 2024 ini menargetkan di angka 5 persen,” ungkapnya.

Dinas Kesehatan Kota Mataram menargetkan program tabungan stunting ini tahun 2025 mendatang. Karena nantinya akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan institusi baik pemerintah maupun swasta. “Belum kita jalankan karena belum ketemu dengan ketua forum CSR. Mungkin tahun depan,” ungkapnya.

Salah orang warga Kota Mataram, Nirmala sangat mendukung program orang tua asuh yang diprogramkan Dinas Kesehatan. Sebagai seorang ibu yang memiliki batita, program tersebut sangat membantu dalam pemenuhan gizi anak. “Sangat mendukung. Apalagi orang tua asuh itu langsung ke batita yang termasuk stunting. Jadi gizinya terpenuhi dan bisa lebih cepat dalam penurunannya,” ungkapnya.

Ia berharap, program ini bisa disosialisasikan lebih maksimal. Dengan begitu, masyarakat bahkan instansi terkait bisa terlibat langsung dalam menurunkan kasus stunting. Ia meminta agar program-program stunting yang dijalankan bisa tepat sasaran. “Mungkin nanti ada CSR perusahaan yang bisa disalurkan melalui tabungan stunting itu,” ungkapnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer