Lombok Barat (Inside Lombok) – Sat Res Narkoba Polres Lobar mengamankan empat orang terduga pelaku narkotika saat melakukan operasi besar-besaran di Karang Bongkot, Labuapi. Dari keempat terduga pelaku itu, tiga orang merupakan target operasi (TO) yang terlibat dalam jaringan pengedar.
“Yang jadi target operasi tiga orang, mereka pengedar. Karena dalam menjalankan fungsi penindakan kita lebih cenderung mencari penjual, ataupun perantara jual beli,” terang Kasat Resnarkoba Polres Lobar, AKP I Nyoman Diana Mahardia, Jumat (21/03/2025).
Kata dia, satu di antara tiga TO tersebut sehari-harinya berprofesi sebagai sopir online berinisial SU. Sedangkan dua lainnya yang masing-masing berinisial HT dan HS tidak memiliki pekerjaan tetap. Saat disinggung terkait modus pengedaran yang dilakukan, apakah SU juga menjajakan barang haram tersebut kepada penumpangnya.
“Kalau sopir online ini modusnya kadang di rumahnya, kadang di luar. Itu informasi yang kami dapatkan,” imbuhnya. Dari ketiganya polisi berhasil menyita barang bukti narkotika jenis sabu seberat 3,88 gram. Serta uang tunai sebesar Rp36.577.000.
Berhasilnya penangkapan terhadap tiga orang TO tersebut, diakui Nyoman Diana juga merupakan hasil pengembangan dari penangkapan-penangkapan sebelumnya. Di mana ada belasan orang yang sudah diamankan, sejak Januari hingga Maret ini. “Jelas, pastinya kami menetapkan orang sebagai TO sudah berdasarkan keterangan dari tersangka-tersangkaa yang kami dapatkan sebelumnya,” tegas dia.
Dengan diburunya para TO ini juga diharapkan bisa menjadi jalan, untuk melakukan pengembangan agar bisa menangkap siapa bandar dibaliknya. Namun kata dia, selama melakukan penggerebekan di wilayah Karang Bongkot, yang selama ini menjadi halangan justru masyarakat sekitar. Terutama para ibu-ibu yang berupaya menghalangi proses penangkapan.
Dalam operasi ini, Satres Narkoba Polres Lobar juga di-backup oleh Ditres Narkoba Polda NTB, Batalyon Brimob, serta anggota polwan. “Karena disinyalir untuk wilayah Karang Bongkot. Cenderung ketika kami lakukan penindakan di sini yang sering menghalangi kami dalam proses penggeledahan adalah ibu-ibu,” bebernya. (yud)