Lombok Tengah (Inside Lombok) – Polres Lombok Tengah (Loteng) mengungkap motif seorang janda inisial W (33) dari Kecamatan Pringgarata tega membuang bayinya di kebun belakang pemukiman warga. Kapolres Lombok Tengah, AKBP Eko Yusmiarto menyebut W membuang bayi tersebut lantaran malu dan takut diketahui oleh masyarakat luas.
Menurut pengakuan W yang diterima pihak kepolisian, W tidak yakin siapa anak ayahnya, lantaran sering berhubungan dengan orang yang berbeda-beda. “Motifnya dia (pelaku) melakukan itu (membuang bayinya) karena malu diketahui oleh khalayak umum, sehingga bayi dibuang setelah lahir,” jelas Eko.
Berdasarkan hasil interogasi awal, pelaku mengakui jika dirinya seorang janda yang saat ini bekerja sebagai pemandu lagu di sebuah cafe di wilayah Lobar. “Pelaku tidak bisa menjelaskan siapa ayah dari anaknya karena sering berhubungan dengan orang yang berbeda-beda, yang bersangkutan ini bekerja di kafe sebagai karyawan freelance. Jadi dia tidak tahu itu anaknya siapa,” imbuhnya.
Sampai saat ini, pelaku masih dirawat RSUD Praya karena baru selesai melahirkan untuk itu pihaknya belum bisa melakukan pemeriksaan lebih rinci kepada pelaku pembuang bayi tersebut. “Pelaku sudah kita amankan dan pemeriksaan tetap berlanjut, kita belum bisa meminta keterangan lebih lanjut karena kondisinya masih perawatan kesehatan,” bebernya.
Kapolres menyebut, bayi yang dibuang pelaku berjenis kelamin laki-laki ditemukan dalam kondisi masih hidup setelah korban ditemukan setelah enam jam dilahirkan di sebuah kamar mandi milik pelaku. “Bayi itu ditemukan setelah enam jam dilahirkan. Bayi itu lahir normal tanpa bantuan orang lain di kamar mandi. Sekarang di rumah sakit juga,” tegasnya. (fhr)