Mataram (Inside Lombok) – Seorang wanita berinisial NKBA ditemukan tertusuk di sebuah kamar kos di wilayah Cakranegara, Kota Mataram. Korban ditemukan oleh sang pemilik kosan setelah mendengar teriakan minta tolong. Namun naas ketika dibawa ke rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong.
Sebelum kejadian penganiayaan tersebut, ada seorang laki-laki datang bertamu ke kamar kosan korban. Berdasarkan keterangan pemilik kosan, korban dan terduga pelaku sempat cekcok di dalam kamar. Namun pemilik tidak ingin ikut campur. Setelah terduga pelaku pergi, sang pemilik kosan pun datang menghampiri korban lantaran ada suara teriakan minta tolong dari korban.
“Pemilik kosan ini menuju kamar korban dan melihat korban sudah dalam keadaan terluka tusuk di perut bawah pusar,” ujar Kapolsek Sandubaya, Kompol Imam Maladi, Sabtu (20/4). Selanjutnya korban dilarikan oleh pemilik dan penghuni kosan ke rumah sakit terdekat untuk penanganan. Sayangnya korban meninggal dunia dalam perjalan menuju ke rumah sakit.
“Menjelang 30 menit setelah kejadian, diinformasikan korban meninggal dunia. Atas kejadian tersebut, kami langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk pemeriksaan lebih lanjut,” terangnya.
Berdasarkan informasi yang diterima pihak kepolisian, hubungan korban dengan terduga pelaku adalah mantan suami istri. Keluarga korban pun menyatakan keduanya telah berpisah sekitar 6 bulan lalu. “Untuk motifnya sementara, di mana laki-laki itu tidak mau dicerai dan sedikit ada rasa cemburu dengan korban. Karena korban merasa tidak mau kembali dengan pelaku,” jelasnya.
Sementara ini masih dilakukan pengembangan oleh pihak kepolisian. Saat ini jenazah korban pun masih dilakukan otopsi di RS Bhayangkara Mataram. Penyidik masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi di TKP dan mengumpulkan barang bukti di TKP.
Sebilah pisau pun ditemukan di dalam kamar kosan, namun belum bisa dipastikan bawah pisau tersebut yang digunakan terduga pelaku untuk menikam korban. “Untuk pelaku yang mantan suaminya ini sementara masih lidik. Masih dalam pengejaran polisi. Saksi yang sudah kita periksa ada 6 orang. Baik pemilik kosan dan warga yang mengantar ke rumah sakit,” demikian. (dpi)
