Lombok Tengah (Inside Lombok) – Seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Lombok Tengah (Loteng) inisial AS (13) menjadi korban pemerkosaan oleh delapan orang pria. Modus para pelaku diduga menjebak korban agar ikut pesta minuman keras (miras) jenis tuak. “Masih kami dalami, sementara saksi yang baru dimintai keterangan tiga orang,” ujar Kasat Reskrim Polres Loteng, Iptu Luk Luk Il Maqnun, Kamis (16/1).
Kasi Humas Polres Loteng Iptu Lalu Brata Kusnadi menambahkan, kasus tersebut terjadi pada, Sabtu (4/1) lalu. Kejadian bermula saat korban dan terduga pelaku inisial AZ berkenalan melalui media sosial (medsos). “Jadi terduga pelaku dan korban ini berkenalan melalui medsos,” imbuhnya.
Dijelaskan, setelah berkenalan melalui medsos, mereka kemudian membuat janji untuk bertemu di acara pasar malam di Lapangan Desa Pemepek, Kecamatan Pringgarata. “Setelah mereka ketemu di pasar malam, kemudian korban dan beberapa orang temannya diajak sama pelaku ke rumahnya di Tojong-ojong, Desa Selebung,” ungkapnya.
Sesampainya di rumah terduga pelaku, korban kemudian diajak ngobrol sembari minum tuak dengan pelaku lainnya. Saat itulah korban diduga mabuk hingga tak sadarkan diri. “Mungkin kesadaran sudah terganggu, akhirnya perbuatan asusila itu terjadi,” katanya.
Ditegaskan, kasus tersebut saat ini masih dalam proses penyelidikan. Sejauh ini pihaknya baru melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi termasuk korban. “Terduga pelaku belum dipanggil, masih dimintai keterangan dari korban saja. Nanti dari keterangan korban itu teman-teman penyidik bisa menggali,” ungkapnya.
Dituturkan, dari semua terduga pelaku, korban hanya mengenal AZ yang pada dasarnya baru ditemuinya juga. “Tetapi korban hanya mengingat AZ ini saja, yang lain masih kita dalami,” pungkasnya. (fhr)