Mataram (Inside Lombok) – Kemajuan teknologi yang semakin pesat dan mengkhawatir jika tidak digunakan dengan baik. Pasalnya akan memberikan dampaknya negatif, salah satu kemajuan teknologi yang berdampak buruk bagi masyarakat adalah judi online (judol). Apalagi sekarang ini banyak ditemukan kasus judi online.
“Masalah judi online perlu kita memang ini adalah tindak pidana dimensi baru, ini perlu juga ada suatu pembinaan kepada anggota khususnya di bidang teknologi dan informasi,” ujar Kapolda NTB, Irjen Pol Drs. Raden Umar Faroq, Senin (1/7).
Apalagi semakin canggihnya teknologi maka semakin mudah mengakses judi online ini. Terlebih lokasi kejadiannya tidak bisa ditentukan dimana, kemudian menangkap orang yang terlibat didalam judi online. Pasalnya bisa saja TKP-nya berada di luar NTB bahkan bisa di luar negeri.
“Belum tentu TKP nya itu bermarkas di NTB. bisa jadi di Jakarta, Singapura atau negara lainnya. Karena ini dunia maya yang tanpa batas, kecuali dengan tindak pidana masalah umum. Kalau pidana umum terkait dengan TKP, pastilah di NTB,” ungkapnya.
Semakin maraknya judi online ditengah-tengah masyarakat. Dari semua kalangan masyarakat ada yang ikut serta judi online. Baik itu masyarakat biasa, DPR, anggota kepolisian, ASN dan lain-lainnya. Bahkan polri mengambil langkah tindak tegas jika ada anggota kepolisian ikut serta pada judi online. Bahkan tidak akan segan menindak anggota secara etik sampai pidana. “Kalau ada anggota kami yang melanggar (bermain judi online,red) akan kami tindak tegas,” ujar Kapolres Lombok Utara AKBP Didik Putra Kuncoro.
Langkah tindak tegas ini diambil, juga menjadi peringatan buat semua anggota agar tidak terlibat ataupun ikut serta. Selain itu menjadi komitmen pihak kepolisian memberantas judi online. “Anggota senantiasa kita cek, kita juga sering mengecek sikap tampang dan juga kita melaksanakan pemeriksaan HP anggota,” demikian. (dpi)
