28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok BaratAntisipasi Curanmor, Area Perkantoran Pemda Lobar Butuh Mesin Parkir Berbayar

Antisipasi Curanmor, Area Perkantoran Pemda Lobar Butuh Mesin Parkir Berbayar

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kompleks Perkantoran Pemda Lobar belakangan menjadi daerah rawan aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Satpol PP Lobar pun berencana mengajukan pengadaan mesin parkir berbayar di pintu masuk dan keluar area perkantoran itu, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Kasat Pol PP Lobar, Bq. Yeni S Ekawati tak memungkiri minimnya CCTV di area itu juga turut menghambat upaya pengawasan secara maksimal. Termasuk soal terlalu banyaknya pintu masuk dan keluar di kompleks perkantoran Pemda Lobar itu, sehingga area pengawasan jadi begitu luas dan butuh banyak petugas.

Yeni mengaku, pihaknya sudah sering kali mengajukan pengadaan fasilitas pendukung untuk keamanan di kompleks perkantoran Pemda Lobar itu kepada OPD terkait. Baik itu untuk gembok gerbang, CCTV, hingga alat parkir berbaya. Namun diakuinya pihaknya hanya terus dijanjikan tanpa ada realisasi.

“Kami selalu diberikan jawaban, nanti, besok, nanti, besok. Kan lama-lama jadi malu juga saya minta itu-itu saja. Saya dari awal masuk di Pol PP saya minta itu,” ketusnya.

Ditekankan Yeni, kasus kehilangan kendaraan di area pusat perkantoran Pemda Lobar itu menjadi perhatian serius pihaknya. Sehingga pihaknya akan mengupayakan rencana penganggaran pemasangan alat parkir di pintu masuk dan keluar tersebut dapat terealisasi di 2024 mendatang.

“Itu harganya tidak murah, Rp100 juta untuk dua alat. Memang mahal, tapi yang penting aman lingkungan kantor Bupati ini. Agar tidak ada lagi informasi kehilangan,” jelas perempuan berkacamata ini.

Terkait langkah antisipasi sementara agar kejadian serupa tak terus-terusan terjadi, Yeni mengatakan pihaknya tetap mengingatkan kepada anggotanya yang berjaga saat piket untuk lebih sering patroli. “Silakan anggota tidak duduk manis di pos piket, dia menyebar ke lokasi-lokasi yang dianggap rawan,” tegasnya.

Pihaknya berupaya untuk membuat kompleks kantor itu hanya ada dua pintu yaitu masuk dan keluar. Karena menurut Yeni mengungkapkan selain mengantisipasi kasus kehilangan kendaraan itu, juga mencegah muda-mudi melakukan hal tidak baik di area perkantoran itu selepas jam pulang kantor.

“Ini anak-anak main cabe-cabean, balap liar. Itu lah buntutnya, saya melihat sisi kehilangan motor itu keteledoran kita. Makanya saya tutup jalan masuk yang di dekat kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), saya buka yang sebelah barat untuk pintu keluar. Agar anak-anak (muda-mudi) akan mengurangi hal-hal kegiatan yang tidak kita inginkan,” bebernya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer