Lombok Barat (Inside Lombok) – Pembangunan The Apurva Kempinski di tepi Pantai Mekaki, Desa Pelangan, Kecamatan Sekotong ditarget bisa mulai awal Mei mendatang. Pasalnya, setelah hampir setahun peletakan batu pertama, belum ada progres signifikan dari pengerjaan proyek tersebut. Hal itu lantaran beberapa kendala teknis yang muncul di lapangan.
Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid menyebut bahwa persoalan belum dimulainya pembangunan tersebut menyangkut permasalahan teknis terkait dengan elevasi jalan. “Elevasi jalan itu kan terlalu tajam, terlalu curam. Mau membawa alat berat itu tidak berani. Sudah beberapa kali dicoba,” tuturnya.
Karena itu, persoalan itu lah yang didiskusikan dalam pertemuan Pemda Lobar bersama Pemprov NTB dan perwakilan Wings Group selaku investor membahas kelanjutan proyek tersebut. Antara lain bagaimana Pemda Lobar mengambil peran untuk membantu pihak investor agar bisa membawa alat berat ke lokasi dan pembangunan bisa segera dimulai.
“Solusinya pertama, itu (jalan) dilebarkan 20 meter, kemudian elevasinya dikurangi. Dan itu izinnya di provinsi, makanya kita undang Pak Gubernur dan membawa Kadis-nya yang terkait masalah itu,” bebernya.
Di mana jalan yang dimaksud merupakan jalan yang masuk dalam kawasan kehutanan. Bukan jalan provinsi maupun kabupaten. Sehingga dibutuhkan izin dari provinsi, karena luas yang dibutuhkan sekitar 3 hektare. “Sebenarnya masalahnya teknis, tidak ada hubungannya dengan kita meragukan keseriusan dari Wings Group,” lugas Fauzan.
Saat dikonfirmasi mengenai perbaikan jalan yang membutuhkan anggaran mencapai Rp24 miliar itu, Fauzan menyampaikan kembali apa yang sebelumnya pernah disampaikan Gubernur NTB. “Sesuai arahan Pak Gubernur, kita jangan menunggu itu. Paralel (sambil jalan) saja. Karena tidak bisa kita langsung menganggarkan karena keterbatasan fiskal daerah, tapi jangan tunggu itu. Yang penting alat berat bisa turun bawa material bangunan,” tandasnya.
Sebelumnya, dalam rapat yang digelar, Kadis PUTR Lobar, I Made Arthadana menyampaikan bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan dengan desain hotmix menuju Pantai Mekaki mencapai Rp24 miliar. “Nilainya cukup berat, terlebih dengan kondisi fiskal daerah yang seperti saat ini. Selain itu, merubah status jalan dari jalan kehutanan menjadi jalan kabupaten atau jalan provinsi tidak bisa dilakukan dengan cepat,” terangnya memberi masukan.
Namun apa yang disampaikan Kadis PUTR Lobar itu langsung disambut Gubernur NTB, dengan menyatakan bahwa pembangunan jalan tersebut sangat wajar dibebankan ke Pemda Lobar. Karena menurutnya tidak mungkin menyuruh investor membangun jalan.
“Tidak perlu langsung hotmix, apalagi dengan kondisi keuangan negara seperti saat ini. Perlahan dulu, seperti Mandalika. Nanti dengan sendirinya akan mengikuti. Seiring berjalannya waktu akan bisa,” ujar Gubernur saat rapat itu.
Di sisi lain, perwakilan Direksi The Apurva Kempinski Lombok, Hendra Suyanto saat dikonfirmasi media terlihat berusaha menghindar dan hanya memberi sedikit tanggapan. “Seperti yang tadi dilihat, kesulitan kita di akses jalan. (Pembangunan) akan dimulai segera,” singkatnya seraya berjalan. (yud)