Lombok Barat (Inside Lombok) – Belasan rumah warga yang berada di wilayah pesisir di Kecamatan Sekotong rusak akibat diterjang gelombang tinggi dan banjir rob. Gelombang tinggi dan banjir rob itu menerjang sejumlah kawasan, seperti Sekotong Barat, Desa Persiapan Pesisir Mas dan Gili Gede.
Tidak hanya rumah, peralatan nelayan seperti sampan, boat untuk mengangkut wisatawan ke beberapa gili yang ada di kawasan itu, serta bagan tempat budidaya ikan milik nelayan juga mengalami kerusakan.
Sahnil, salah seorang warga Sekotong Barat menyebutkan kejadian itu sempat membuat warga panik karena tinggi dan kerasnya gelombang yang menerjang pemukiman mereka. “Ada belasan rumah rumah warga rusak, 10-an rumah di Pesisir Mas, dan dua di Batu Kijuk,” terangnya akhir pekan kemarin.
Kemudian di Sekotong Barat, kata dia banyak perahu dan boat angkutan pariwisata yang rusak. Selain itu, empat unit bagan perikanan nelayan, dengan biaya untuk satu bagan saja, disebutnya mencapai Rp70 juta juga rusak. Bahkan, lapak-lapak jualan mereka juga menjadi korban.
Warga setempat pun menyoroti minimnya perhatian pemerintah daerah (pemda) terhadap dampak banjir rob dan gelombang tinggi di kawasan tersebut. Padahal kata dia, kondisi ini telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. “Tidak tahu pemerintah ini, padahal tahun lalu ada terdampak namun tidak ditangani,” ketusnya.
Hal senada juga diungkapkan Pj Kades Persiapan Pesisir Mas, Rusdin mengatakan bahwa Kejadian banjir itu terjadi pada Kamis malam. Ia dan warga pun khawatir ada rob susulan. “Ada warga yang mengungsi ke rumah keluarga,” tuturnya.
Pihaknya bersama Camat Sekotong dan Kapolsek serta Forkopimcam pun sudah turun melakukan gotong royong. Pihaknya cukup menyayangkan sikap Pemda yang tak merespon penanganan di daerah Dusun Pengawisan. Bahkan kondisinya saat ini telah meluas ke Dusun lainnya. “Sekitar 18-an rumah yang terdampak (rusak, Red),” bebernya.
Sementara itu, Kalak BPBD Lobar, Sabidin mengatakan pihaknya akan melakukan penanganan sementara dengan memberikan Geobag. Sedangkan untuk penanganan lanjutan dan jangka panjang, pihaknya tengah berkoordinasi dengan OPD terkait. (yud)
