Lombok Barat (Inside Lombok) – Ketua DPRD Lombok Barat (Lobar), Lalu Ivan Indaryadi memberi pesan menohok untuk Bupati Lobar, Lalu Ahmad Zaini (LAZ) agar jangan terlalu arogan dalam melakukan mutasi para pejabatnya. Hal ini setelah mutasi perdana yang dilakukan dinilai kini menyebabkan jabatan kepala beberapa OPD strategis justru kosong dan menimbulkan persoalan.
Dicontohkan Ivan, kosongnya posisi Kadis LH saat ini justru semakin memperparah penanganan sampah yang selama ini memang masih semrawut. “Kenapa tidak dibiarkan saja dulu kan, sudah dari nol orang bekerja. Mereka sudah baru mau sampai pertengahan jalan, tapi sudah diganti. Kecuali jika memang sudah ada yang siap menggantikan (agar tidak kosong),” jelas politisi asal Sekotong ini.
Ia menilai mestinya mereka dibiarkan dulu untuk melanjutkan pekerjaan sebagai kepala OPD yang sudah berjalan. Supaya Bupati Lobar juga bisa melihat hasil kinerjanya secara optimal. Terutama pada masa kepemimpinan baru saat ini. “Semuanya kan bagus. Kenapa tidak dibiarkan saja dulu, untuk melihat sistem kinerjanya bagaimana di kepemimpinan Pak LAZ, loyalitasnya bagaimana. Kalau ini terlalu cepat (mutasi, Red) jadinya banyak (jabatan) yang kosong,” herannya.
Kata dia, kekosongan itu tidak menutup kemungkinan justru berpotensi menyebabkan tersumbatnya berbagai program dan proyek pembangunan yang sedang dijalankan oleh OPD terkait. Sehingga dia berpesan agar proses Pansel untuk pengisian jabatan kepala OPD yang kosong tersebut jangan sampai berlarut-larut.
Termasuk soal adanya penyodoran kontrak kinerja kepada kepala OPD yang sudah dimutasi, yang diklaim LAZ sebagai budaya baru yang ingin diterapkan pihaknya untuk meningkatkan kinerja para kepala OPD. Pria yang akrab disapa Mamiq Bajang Sekotong (MBS) itu justru berpesan, agar LAZ jangan terlalu arogan. “Namanya kita sebagai pemimpin, sebagai kepala daerah itu jangan terlalu arogan lah,” tukasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Lobar lainnya asal Gunungsari, Muhammad Munip beranggapan bahwa semakin tidak jelasnya pengelolaan sampah di Lobar saat ini, juga bisa jadi akibat kosongnya jabatan kepada DLH setelah dimutasi. Bahkan, belum lama ini, sampah di TPS pasar Gunungsari disebutnya kembali meluber karena tak tertangani.
“Sampah di TPS Pasar Gunungsari semakin tidak terkontrol, akibat dari Kadis yang dimutasi. Para pedagang dan juru parkir mengeluhkan tidak adanya petugas yang datang mengangkut sampah sejak beberapa hari yang lalu,” beber Munip.
Dia mendesak agar persoalan sampah ini harus disikapi serius oleh DLH, walaupun saat ini jabatan kadisnya masih lowong. “Tapi kan ada Sekdis juga yang mengatur lembaga tersebut,” pungkasnya. (yud)

