Lombok Barat (Inside Lombok) – Penataan para pedagang di beberapa pasar tradisional di Lombok Barat (Lobar) masih semrawut, lantaran banyak pedagang yang berjualan di trotoar hingga ke badan jalan bahkan menutupi saluran irigasi. Kondisi ini pun banyak dikeluhkan masyarakat, karena sering menyebabkan kemacetan jalan di area sekitar pasar tersebut.
Menanggapi kondisi itu, Sekdis Dishub Lobar, Fathurrahman mengatakan pihaknya akan segera turun guna menentukan langkah tepat selanjutnya untuk menangani persoalan tersebut. “Kita akan turun survei dulu,” ungkapnya saat dikonfirmasi beberapa hari lalu.
Seperti halnya di Pasar Kediri yang disebutnya sudah sedikit lebih tertata, pihaknya berencana untuk meratakan parkiran. Kemudian juga akan menempatkan petugas dan memasang barier di lokasi pedagang, termasuk juga di Pasar Gerung. Dirinya tak memungkiri memang, pengawasan OPD terkait memang harus ditingkatkan. Untuk mencegah kesemrawutan pasar-pasar tersebut.
Karena di pasar ibu kota Gerung saja misalnya, tampak beberapa pedagang membangun lapak di atas trotoar hingga ke badan jalan. Bahkan ada juga yang lapaknya berada tepat di atas saluran irigasi. Sehingga mengganggu fungsi saluran tersebut. Padahal, di dalam pasar itu para pedagang sudah disiapkan ruang untuk berjualan, supaya lebih rapi. Namun mereka enggan menempatinya, dengan alasan pembeli sepi jika berjualan terlalu ke dalam.
Sedangkan kondisi semrawut dan macetnya jalan, terutama saat pagi hari ini banyak dikeluhkan masyarakat. Bahkan hal itu sudah sering disampaikan ke Pemda melalui OPD terkait. Namun, hingga kini belum ada tindakan serius Pemda untuk menertibkan dan menata pasar ibu kota tersebut. (yud)
