Lombok Barat (Inside Lombok) – Belasan rumah di Kecamatan Lingsar rusak akibat diterjang angin kencang, Kamis (09/11) sian pekan lalu. Sementara ini kerugian pun ditaksir mencapai Rp40-50 juta, di mana BPBD Lobar sampai saat ini masih terus mendata kerusakan akibat fenomena alam itu.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lobar, Hartono Ahmad mengakui untuk rumah yang rusak sedang (RS) di Desa Langko berjumlah empat unit, kemudian rusak ringan (RR) satu unit. Kemudian di Desa Peteluan Indah yang RS berjumlah dua unit dan RR empat unit. Sedangkan di Desa Gegelang, dua rumah dilaporkan rusak berat dan empat rumah RS.
“Kalau rumah yang rusak berat itu, dia rumah induknya tidak rusak tapi atapnya diterbangkan angin, kemudian yang rusak sedang, masih bisa ditempati dan yang rusak ringan itu atapnya juga hilang. Misalnya genteng spandek hilang satu atau lima buah,” terang Hartono, Selasa (14/11/2023).
Diakui, saat ini pihaknya masih belum bisa memberikan bantuan logistik berupa spandek, maupun bahan bangunan lainnya. Lantaran yang ada di kantor BPBD saat ini jumlahnya terbatas dan mereka belum memiliki anggaran untuk memberikan bantuan perbaikan segera.
Selain itu, para korban juga tidak ada yang mengungsi lantaran rumah mereka masih bisa ditempati. “Stok (seperti spandek) ada di kantor, tapi sedikit. Rencananya saya mau mengajukan BTT (belanja tidak terduga),” ungkapnya.
Pihaknya saat ini mulai mengantisipasi soal potensi kemungkinan terjadi puting beliung di masa transisi menuju musim hujan ini. Karena sebelum-sebelumnya pun, beberapa kawasan di Lobar selalu disambangi oleh puting beliung setiap tahunnya.
“Kalau puting beliung ini kan tidak bisa diprediksi karena bisa terjadi di mana saja. Kalau dulu beberapa desa di Kecamatan Narmada memang sering terjadi, berpindah-pindah,” pungkasnya.
Sehingga BPBD akan segera mengeluarkan imbauan kepada masyarakat, sebagai langkah antisipasi terhadap beberapa potensi bencana seperti banjir, longsor dan puting beliung. Termasuk pihaknya akan berusaha mengajukan BTT untuk perbaikan rumah masyarakat yang rusak tersebut pun jika bisa, yang rencananya akan diusulkan Desember mendatang. (yud)