Lombok Barat (Inside Lombok) – Lolos 75 besar ADWI 2023, Desa Wisata Lembar Selatan mulai berbenah. Antara lain dengan memperbaiki portal pintu masuk dan merabat jalan sepanjang 300 meter menuju destinasi wisata di kawasan itu yang saat ini kondisinya rusak di banyak titik.
Kades Lembar, H. Beny Basuki menuturkan bahwa pembenahan itu akan dilakukan melalui anggaran dana desa (DD). “Di mana yang bisa kita intervensi dari desa, pembenahan portal pintu masuk, pos masuk, dan rabat jalan di kawasan Pantai Cemara,” jelasnya saat dikonfirmasi, Minggu (26/03/2023).
Di mana untuk portal dan pos jaga (karcis) di pintu masuk akan dilakukan pengecatan ulang dan penggantian kaca yang pecah. Terkait untuk perbaikan akses jalan yang rusak di sepanjang 300 meter itu rencananya akan dimulai minggu depan.
“Kita akan rabat bagian tengah sampai perempatan sunset point, dari DD,” lanjutnya menjelaskan.
Sedangkan untuk penanganan jalan yang lain di kawasan itu, diakuinya pihak desa belum mampu mengcover seluruhnya. Karena membutuhkan anggaran yang cukup besar, kurang lebih Rp4 miliar. “Itu butuh Rp4 miliar untuk penanganan jalan yang ke arah selatan maupun utara,” imbuh dia.
Pihaknya mengaku bangga, karena setelah tahun lalu Desa Wisata Buwun Sejati yang masuk 5 besar, tahun ini disusul Desa Lembar Selatan. Dengan menonjolkan destinasi wisata yang sudah ada. Seperti makam keramat yang ada di tengah laut, keindahan pesisir pantai, wisata mangrove dan ada tambahan camping ground, yang lokasinya berada di seberang Pantai Cemara. Lokasi camping ground ini pun bisa diakses dengan naik perahu, kurang lebih 5 menit dari Pantai Cemara.
Meski belum ada jadwal pasti, kapan tim penilai ADWI dari Kemenparekraf akan turun, pihaknya sudah mulai melakukan persiapan untuk penyambutan. Termasuk menggelar rapat dengan berbagai pihak terkait. “Kemungkinan minggu depan sudah mulai turun visit ke 75 desa se Indonesia yang lolos,” pungkas Beny.
Namun diakui pihaknya, yang menjadi salah satu kendala dalam menghadapi ADWI ini juga terkait masalah jembatan kayu yang ada di kawasan wisata Wisata pantai Cemara. Karena hingga saat ini, jembatan iconic itu tak kunjung ditangani.
Beny menuturkan, jika mengacu pada rancangan yang sudah ada, pembangunan jembatan kayu itu memerlukan biaya kurang lebih Rp20 miliar. Sementara kemampuan Pemda disebutnya sangat terbatas. Sehingga kata dia, pihak DKP Lobar akan mengusulkan penanganannya ke Kementerian, melalui program PEN. (yud)