31.5 C
Mataram
Senin, 22 Desember 2025
BerandaLombok BaratDinkes Lobar Temukan Ratusan Anak Stunting Terinfeksi TBC

Dinkes Lobar Temukan Ratusan Anak Stunting Terinfeksi TBC

Lombok Barat (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menemukan sekitar 125 anak stunting terindikasi terinfeksi tuberkulosis (TBC) dari hasil skrining terhadap 1.000 anak. Skrining tersebut dilakukan dari total sekitar 5.000 anak stunting yang terdata di seluruh wilayah Lobar).

Kepala Dinkes Lobar, Erni Suryana, mengatakan temuan tersebut tersebar di seluruh kecamatan. Ia menyebut angka tersebut menunjukkan prevalensi lebih dari 10 persen, sehingga upaya skrining akan terus dilanjutkan. “Jadi temuan kita ada 125 anak yang stunting positif TB. Kasus ini tersebar di semua Kecamatan di Lombok Barat,” ungkap Erni, Kamis (11/12/2025).

Erni menjelaskan, temuan itu menjadi salah satu fokus pembahasan dalam rapat koordinasi (Rakor) penguatan upaya pencegahan penyakit menular yang digelar Dinkes. Rakor tersebut melibatkan seluruh camat, kepala desa, dan pihak terkait untuk menyusun rencana aksi penanggulangan penyakit menular, termasuk TBC anak dan stunting, pada 2026. “Skrining ini akan terus kita lakukan di tahun 2026 nanti,” ujarnya.

Menurut Erni, strategi penanggulangan TBC memerlukan kolaborasi lintas sektor, terlebih 27 desa di Lobar telah mendeklarasikan diri sebagai Desa Siaga TB. Melalui Rakor, Dinkes juga mendorong desa mengalokasikan anggaran untuk kegiatan TBC, mulai dari sosialisasi, transport kader, pelacakan kontak, hingga pemeriksaan.

“Melalui Rakor ini kita juga ingin memastikan desa-desa ini mengalokasikan anggaran untuk menindaklanjuti deklarasi,” terangnya.

Ia menambahkan, target pemeriksaan TBC akan terus ditingkatkan, mengingat capaian saat ini baru sekitar 53 persen. Dalam proses skrining, setiap satu kasus positif harus diikuti pemeriksaan terhadap sedikitnya 15 orang kontak erat. Setelah ditemukan, penderita akan menjalani pengobatan yang memerlukan pendampingan minum obat (PMO).

“Karena pengobatan bagi anak yang menderita TB akan berlangsung lebih lama, yakni satu tahun. Sementara orang dewasa 6 bulan. Kepatuhan minum obat sangat penting untuk menghindari resistensi obat,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Lobar, Lalu Ahmad Zaini (LAZ) menyatakan Rakor Dinkes harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh program kesehatan daerah sekaligus memperkuat sinergi lintas fasilitas kesehatan.

“Pencegahan adalah langkah paling efektif untuk melindungi masyarakat. Kita harus memastikan program kesehatan berjalan terukur, terpadu, dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat,” ujar LAZ. Ia menekankan pentingnya deteksi dini, edukasi masyarakat, serta respons cepat terhadap temuan penyakit di lapangan.

- Advertisement -

Berita Populer