Lombok Barat (Inside Lombok) – Merayakan HUT ke-7, Aruna Senggigi bersinergi dengan pemerintah desa dan berbagai pihak terkait untuk memberikan layanan cek kesehatan dan gizi gratis. Giat ini guna memastikan kondisi kesehatan masyarakat yang ada di Senggigi sebagai daerah wisata unggulan Lobar.
GM Aruna Senggigi, Weni Kristanti menyebut kegiatan itu juga menjadi salah satu upaya untuk membantu mendeteksi dan mengatasi persoalan stunting di Desa Senggigi, yang saat ini angkanya berada di kisaran 12,7 persen. “Kami dari Aruna mengadakan pemeriksaan kesehatan serta upaya penurunan angka stunting yang ada di area desa Senggigi,” ujarnya, Selasa (25/06/2023).
Dia mengaku, pihaknya ingin turut berperan aktif dalam membantu menurunkan angka stunting di sana. Melihat antusias masyarakat dalam mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis itu, pihaknya berharap, agar ke depannya acara serupa dapat terus dilaksanakan pihaknya serta pihak terkait lainnya secara reguler di wilayah-wilayah lainnya di kawasan Lombok Barat.
“Target kita hari ini bisa membantu memeriksakan kesehatan 200 masyarakat Desa Senggigi, dibantu dari Dokkes Polres Lombok Barat, serta tim medis dari Puskesmas Meninting,” imbuh dia.
Karena acara pemeriksaan kesehatan gratis secara massal hampir setiap tahun diadakan dalam rangkaian peringatan HUT Aruna. Bahkan ada masyarakat yang rutin mengikuti agenda itu setiap tahunnya, yang awalnya anaknya mengalami stunting dan kini sudah mulai membaik.
“Terlihat animo dari masyarakat cukup tinggi, ini berarti konsen dari masyarakat untuk hidup sehat memang benar-benar untuk menjaga kesehatan mereka,” ujarnya.
Weni mengaku, pihaknya juga turut terlibat tiap tiga bulan sekali dalam pemeriksaan kesehatan rutin melalui posyandu. “Jadi dari situ kita bisa koordinasi untuk mendapatkan data terutama kaitannya dengan penurunan angka stunting,” terangnya.
Karena dari hasil pemeriksaan kesehatan itu, kata dia, warga yang memiliki sakit yang sekiranya perlu ditindaklanjuti, misalnya seperti stunting. Maka, itu akan dikoordinasikan oleh pihaknya bersama dengan Puskesmas untuk pengobatan dan penanganan jangka panjangnya.
“Karena dari pihak Puskesmas, pemerintah desa juga sangat aktif sekarang. Jadi dengan progres yang seperti ini semakin positif dan juga terkait status gizi ini juga semakin konsen,” pungkas perempuan berkaca mata ini.
Bahkan dari kolaborasi itu, pihaknya juga memperoleh data laporan terkait dusun mana saja yang masih terdapat kasus stunting. Sehingga program upaya penurunan stunting serupa dapat juga difokuskan oleh pihaknya di lokasi tersebut. (yud)