Lombok Barat (Inside Lombok) – Kondisi gapura perbatasan Lombok Barat (Lobar) dengan wilayah tetangga banyak yang tak terawat. Meski begitu, Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Lobar selaku leading sektor mengakui tidak memiliki anggaran untuk pemeliharaan gapura tersebut.
Kepala Disperkim Lobar, Baharudin Basya menyarankan agar kalangan DPRD Juga bisa membantu mengalokasikan pokir mereka untuk membantu perbaikan gapura-gapura yang ada. “Sebenarnya solusinya itu kan bisa ketika anggota DPRD yang dari dapil tersebut mau mengalokasikan pokirnya untuk menjawab persoalan itu,” ujarnya saat dimintai tanggapan beberapa hari yang lalu.
Dia menilai, anggaran untuk itu sebenarnya tak terlalu besar, sehingga pokir dewan sudah cukup untuk melakukan perbaikan. Jika pengalokasian pokir itu direalisasikan, maka akan membantu daerah yang kekurangan anggaran untuk pemeliharaan gapura di perbatasan. “Gak ada anggaran (daerah),” lanjutnya.
Diakui, pihaknya hanya mampu bergerak menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang ada. Mengingat di Lobar ada sekitar 17 gapura yang tersebar di seluruh wilayah perbatasan, sementara satu gapura membutuhkan biaya pemeliharaan sekitar Rp200 juta.
Saat ini, yang menjadi prioritas dan telah diperbaiki kata Baharudin adalah gapura perbatasan antara Kuripan dan Sulin, Labulia. Perbaikan yang dimaksud pun terkait lampu. Kemudian ada juga gapura di Pusuk Lestari yang dibenahi. (yud)
