Lombok Barat (Inside Lombok) – Memasuki kemarau tahun ini beberapa wilayah di Lombok Barat (Lobar) sempat dikhawatirkan terdampak kekeringan. Namun hujan yang terjadi beberapa hari terakhir dianggap cukup membantu upaya penanganan bagi daerah yang sudah memasuki kekeringan tersebut.
“Hujan yang sekarang ini, di kami terutama BPBD cukup membantu kita (mengatasi dampak kekeringan),” ujar Kalak BPBD Lobar, Syahrudin saat dikonfirmasi, Selasa (11/7/2023) di kantornya.
Menurutnya, akibat kemarau basah yang terjadi permintaan penyaluran air bersih untuk daerah-daerah terdampak kekeringan bisa sedikit berkurang. “Tetapi pada dasarnya kami sudah siap untuk mengantisipasi itu. Karena ini kan sudah pekerjaan langganan dan kami sudah tahu apa yang harus kami lakukan,” beber dia.
Syahrudin pun tak menepis antisipasi dengan adanya sumur bor juga diperlukan. Namun, dia menilai kelayakan pengadaan sumur bor di lokasi langganan kekeringan itu juga perlu dianalisa dan dipastikan.
“Tapi kalau dia 200 meter ke bawah (pengeboran sumur) besar biaya yang kita butuhkan untuk itu. Tapi kalau dia masih di atas 100 meter, itu masih bisa kita tangani dengan cepat,” jelas mantan Kaban BKDPSDM Lobar ini.
Dia mengaku, BPBD saat ini sangat membutuhkan tambahan anggaran untuk antisipasi dan penanganan kekeringan dan bencana lainnya di Lobar. Terlebih dari 120 lebih desa dan kelurahan di Lobar, saat ini baru sekitar 33 persen desa tangguh bencana (destana) yang sudah terbentuk strukturnya.
“Kita sangat butuhkan (tambahan anggaran) untuk bisa memasif-kan semua pemahaman tentang kebencanaan ini kepada masyarakat kita, melalui lembaga-lembaga formal yang sudah kita bentuk,” ungkapnya. (yud)