Lombok Barat (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar menargetkan imunisasi polio bisa menyasar kurang lebih sekitar 118 ribu anak berusia di bawah 8 tahun di seluruh Lombok Barat.
“Mulai kita laksanakan Senin (22 Juli) serentak di masing-masing wilayah Puskesmas, yang tempatnya sudah ditentukan,” terang Kadia Dikes Lobar, Arief Suryawirawan yang dikonfirmasi beberapa hari yang lalu.
Dia menyebut, target imunisasi polio untuk kurang lebih 118 ribu anak Lobar itu direncanakan bisa tuntas dalam satu pekan. Sehingga 20 Puskesmas di 10 Kecamatan di Lobar, akan melakukan imunisasi di 20 titik secara serentak. “Yang diimunisasi anak yang berusia dibawah 8 tahun. Harus bisa kita selesaikan dalam seminggu,” jelasnya.
Selain di Puskesmas dan posyandu, Arief mengatakan bahwa imunisasi itu juga akan dilakukan di sekolah-sekolah. Sehingga bisa menyasar seluruh anak yang masuk dalam kategori usia tersebut. Baik itu anak yang memang tinggal di Lobar atau pun di luar wilayah Lobar.
“Karena yang umur 7 tahun sampai 4 tahun mungkin langsung ke sekolah imunisasinya. Karena banyakan di sana, sudah dijadwalkan Puskesmas di sekolahnya,” imbuhnya.
Agar lebih efektif, pihaknya pun akan memberi tanda pada jari anak-anak yang telah diimunisasi. Dan jika ada yang terlewat, maka akan ada waktu tambahan sepekan lagi untuk menyelesaikan imunisasinya. “Tujuan imunisasi ini untuk mencegah kasus polio, karena saat ini di Indonesia sedang terjadi KLB (kejadian luar biasa) polio,” beber Arief.
Meski pihaknya mengakui bahwa hingga saat ini belum ada kasus polio yang ditemukan di Lobar. Namun, Dikes lebih memilih langkah untuk mengantisipasi terjadinya. Karena dampak penyakit itu dinilai cukup berbahaya bagi tumbuh kembang anak. “Karena polio ini membuat daya tahan tubuh lemah, jadi efektifitasnya terganggu dan harapan hidupnya menjadi kecil,” sambungnya.
Terkait dengan stok vaksin untuk target 118 ribu anak tersebut dipastikannya sudah lengkap dan aman. Bahkan pihaknya juga sudah menyiapkan tim Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI), bila ditemukan ada yang mengalami gejala efek samping yang serius setelah menerima imunisasi polio tersebut. “Gejala normalnya itu nanti demam. Karena ini imunisasinya tetes, bukan suntik,” pungkas Kadis Dikes Lobar ini. (yud)