29.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok BaratJadi Saksi Sejarah, Jembatan Gantung di Lembar akan Segera Diperbaiki

Jadi Saksi Sejarah, Jembatan Gantung di Lembar akan Segera Diperbaiki

Lombok Barat (Inside Lombok) – Jembatan gantung bersejarah peninggalan Belanda yang menghubungkan wilayah Desa Kebon Ayu, Gerung dengan Dusun Nyurlembang, Desa Jembatan Gantung, Lembar beberapa bagiannya mengalami kerusakan. Untuk itu, upaya perbaikan akan dilakukan oleh stakeholder terkait.

Jembatan yang konon dibangun sejak 1932 itu diakui perlu perbaikan. Karena selain menjadi saksi dan bukti peninggalan sejarah, jembatan ini berfungsi sebagai akses warga dan menahan saluran irigasi yang dibangun membentang di bagian bawah jembatan tersebut.

Jembatan yang diketahui memiliki panjang kurang lebih 116 meter dan lebar 4 meter itu selama ini juga menjadi salah satu ikon pariwisata di Lombok Barat. Namun, kondisinya yang tak terawat dan dimakan usia menyebankan banyak kerusakan.

Wakil Bupati (Wabup) Lobar, Sumiatun bersama Sekda, Kadis PU dan beberapa jajaran OPD lainnya sudah turun mengecek langsung kondisi jembatan tersebut. Diakuinya, Pemda Lobar akan berupaya untuk mencari jalan untuk merenovasi jembatan gantung yang dinilai menjadi salah satu peninggalan sejarah di zaman kolonial Belanda dan cagar budaya itu.

“Bagaimanapun itu (jembatan gantung) harus dipelihara dengan baik, sebagai peninggalan sejarah dan cagar budaya di daerah Kita,” ujar Wabup, Selasa (12/09/2023). Menurutnya, jembatan gantung bersejarah ini satu-satunya yang ada di Lobar, bahkan di Pulau Lombok.

Diakui, selama ini jembatan bersejarah itu minim perhatian dari para pihak terkait. Oleh karena itu, pihaknya berupaya agar renovasi jembatan yang telah lama direncanakan itu bisa terealisasi.

Harapannya, ke depan jembatan itu bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang dapat dipilih wisatawan. Terlebih, penataan kawasan di jembatan itu yang dinilai sudah bagus, sehingga hanya perlu sedikit penataan.

“Mudah-mudahan bisa kita upayakan. Namun kembali ke kemampuan kita (keuangan daerah). Tapi kami upayakan agar bisa ditangani, terutama yang rusak-rusak bisa diperbaiki agar pejalan kaki aman,” paparnya.

Sementara itu, Kadis PUPR Lobar, I Made Arthadana mengatakan pihaknya diminta segera memperbaiki bagian-bagian yang rusak dari jembatan itu. “Perintahnya Bu Wabup segera dilakukan perbaikan agar bisa difungsikan maksimal. Karena Ibu Wabup menilai itu adalah bagian peninggalan sejarah, dan di Dikbud tercatat sebagai cagar budaya,” jelasnya.

Guna menindaklanjuti instruksi tersebut, ia menugaskan timnya untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi Jembatan dan mendata bagian-bagian yang butuh perbaikan. Setelah diperbaiki, jembatan itu pun bisa difungsikan menjadi salah satu pilihan destinasi wisata di Lobar.

Pihaknya berharap desain perbaikannya bisa segera selesai, sehingga pembiayaan dapat dialokasikan pada APBD perubahan tahap I. Kemudian dilanjutkan pada APBD murni di 2024 mendatang. “Ke depan kami harapkan bisa jadi ikon,” imbuhnya.

Sementara itu, Kades Kebon Ayu, Jumarsa mengatakan pihak desa sangat berharap perbaikan jembatan gantung itu bisa segera dilakukan Pemda Lobar. Terlebih setelah para pejabat turun langsung melakukan pengecekan. “Kami juga mau hidupkan itu, karena itu kami minta agar segera ditangani,” harapnya.

Menurutnya, perbaikan perlu dilakukan agar warga yang harus melewati jembatan itu tidak lagi was-was. Terlebih plat besi yang menjadi saluran irigasi di jembatan itu juga rusak, sehingga air irigasi bocor.

Pihak desa diakuinya sudah melakukan penataan dengan menyiapkan lokasi parkir bagi wisatawan yang nantinya berkunjung ke sana. Selain itu, akan disiapkan juga lesehan di sekitar lokasi, serta akan ada wahana bermain di sungai. “Kita harapkan ini jadi daya dukung wisata melon,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer