Lombok Barat (Inside Lombok) – Bawaslu minta penjagaan di gudang Logistik KPU Lobar lebih diperketat. Menyusul adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan gugatan Caleg DPRD Lobar dari PKS, Abubakar Abdullah, terkait dugaan hibah suara di dapil 2 Sekotong-Lembar, untuk kemudian akan dilakukan penghitungan surat suara ulang (PSU).
“Kami (Bawaslu) sudah berkomunikasi dengan pihak Kepolisian, dan sepertinya mereka juga sudah komunikasi dengan KPU untuk menambah pengamanan TNI-Polri untuk penjagaan gudang,” tegas Ketua Bawaslu Lobar, Rizal Umami saat dimintai keterangan, Selasa (11/06/2024).
Mengingat, waktu yang diberikan MK untuk dilakukannya penghitungan suara ulang untuk 83 TPS di Dapil 2 tersebut hanya 14 hari sejak putusan pengabulan gugatan dibacakan, pada Jumat (07/06) lalu. “Waktunya 14 hari setelah diucapkan,” imbuh Ketua Bawaslu Lobar ini.
Senada, Ketua KPU Lobar, Lalu Rudi Iskandar mengatakan pihaknya juga berupaya menjamin keamanan kotak suara dari dapil dan TPS yang akan dihitung ulang itu. Lantaran sejak selesai rekapitulasi suara pemilu lalu, hingga saat ini tak pernah ada pergerakan kotak suara tersebut. “Tidak ada pergerakan sedikit pun terkait kotak suara. Sampai sekarang, kami juga tidak tahu bagaimana kondisinya kotak suara ini,” lugasnya.
Pihaknya juga berharap agar pihak kepolisian dan TNI bisa memperketat penjagaan sembari menunggu penghitungan suara ulang tersebut dilaksanakan. “Sebetulnya begitu keluar amar putusan harusnya pihak kepolisian melakukan pengamanan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Lobar, AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi mengatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan enam personel untuk memperketat penjagaan di gudang logistik KPU tersebut.
“Personel yang melekat pengamanan di gudang kita turunkan sebanyak 6 personel,” terangnya melalui pesan WhatsApp. Selain itu, kata dia, penjagaan di gudang logistik tersebut juga akan didukung dengan patroli dari Polsek Kediri, serta patroli berkala dari Sat Samapta Polres Lobar. (yud)
