Lombok Barat (Inside Lombok) – Menanggapi soal oknum salah satu tokoh pondok pesantren (ponpes) di wilayah Gunungsari yang dilaporkan berbuat asusila terhadap puluhan santriwatinya, Bupati Lombok Barat (Lobar), Lalu Ahmad Zaini (LAZ) memberi catatan khusus. Pihaknya pun langsung menggelar rapat dengan pihak terkait lainnya, mulai dari Kementerian Agama (Kemenag) hingga pemerintah desa setempat.
“Ini kan kesalahan oknum, bukan sistemnya. Sehingga jangan sampai namanya melakukan hal-hal yang bisa merusak kondusifitas,” tegas LAZ saat dimintai tanggapan, Selasa (22/04/2025).
Melihat terduga pelaku saat ini sudah dalam penanganan dari Aparat Penegak Hukum (APH), pihaknya pun mengapresiasi langkah cepat yang telah dilakukan pihak kepolisian dalam menangani kasus ini. “Kita sudah mapping tadi, kalau yang diindikasikan ada korban, kita minta pemetaan. Nanti kita akan berikan pendampingan di situ,” imbuhnya.
Di sisi lain, pihaknya berharap para wali santri dan masyarakat tidak mudah terprovokasi. Karena penanganannya sudah diserahkan kepada pihak yang berwajib. Menyikapi kerasnya gelombang desakan dari berbagai kalangan masyarakat, hingga aktivis, agar ponpes bersangkutan ditutup, LAZ mengaku akan segera mendiskusikan solusi terbaik, agar para santri yang saat ini masih bersekolah di sana bisa tetap melanjutkan pendidikannya hingga tuntas.
“Kami juga nanti akan rapat dengan Kadepag (Kemenag, Red) untuk murid-murid yang masih sekolah akan kita carikan solusi. Tidak boleh sampai sekolahnya putus,” imbuhnya. Pemerintah desa setempat pun sudah diminta untuk melakukan pemetaan agar dapat mengetahui dari mana saja santri yang bersekolah di sana. “Untuk kita lakukan pemetaan, takutnya nanti dari permasalahan ini terjadi hal yang tidak kita inginkan yang dampaknya jauh lebih luas,” pungkas LAZ. (yud)