Lombok Barat (Inside Lombok) – Puluhan hektare lahan pertanian di Lombok Barat (Lobar) terancam gagal panen akibat cuaca yang saat ini sudah memasuki musim kemarau. Para petani pun meminta perhatian Pemda Lobar, agar tanaman mereka bisa diselamatkan. Lantaran mereka telah mengeluarkan biaya mahal untuk proses penanaman dan pemupukan.
Menanggapi hal itu, Kadis Pertanian Lobar, H. Lalu Winengan pun mengakui pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi soal penanganan dan antisipasi kekeringan di Lobar. Termasuk telah menyalurkan bantuan pompa penyedot air untuk membantu petani mengairi sawah mereka yang sudah mulai tandus.
“Untuk itu, kepada semua petani, harus melihat musim tanam. Jangan sampai memaksa menanam padi di musim kemarau,” tegas Winengan, Rabu (31/05/2023).
Dirinya pun mengingatkan kepada kelompok tani yang sudah menerima bantuan pompa agar dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Termasuk untuk menyedot dan mengalirkan air ke sawah mereka. “Silakan dipakai menyedot air untuk mengairi tanaman yang ada di sawah, akan tetapi jangan berlebihan,” terangnya.
Pihaknya pun mengimbau agar jangan sampai kelompok tani yang sudah memperoleh bantuan pompa air itu justru menyewakannya untuk hal di luar kebutuhan pengairan sawah mereka. Apalagi sampai disewakan ke luar wilayah Lobar.
“Kalau sampai disewakan ke luar (luar Lobar), maka akan saya tarik bantuan tersebut. Apalagi untuk keperluan lain (selain untuk mengairi sawah),” tegas pria berkepala plontos ini.
Dirinya menyebut, di hampir sebagian wilayah selatan Lobar masuk daerah rawan kekeringan. Seperti Kecamatan Sekotong, Kuripan, Labuapi, Kediri. “Apa lagi untuk daerah yang tanah hujan,” pungkasnya. (yud)