34.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaLombok BaratKekeringan di Lobar Semakin Meluas, Sudah Belasan Desa Terdampak

Kekeringan di Lobar Semakin Meluas, Sudah Belasan Desa Terdampak

Lombok Barat (Inside Lombok) – Permintaan bantuan air bersih di Lombok Barat (Lobar) semakin meningkat. Saat ini saja, sudah ada belasan desa yang terdampak kekeringan. Angka ini pun diprediksi akan terus bertambah, sebelum musim hujan yang diperkirakan akan mulai berlangsung pada bulan November mendatang.

“Kekeringan semakin meningkat dan parah, tetapi pendistribusian air tetap kita lakukan setiap hari,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lobar, Hartono Ahmad, saat dikonfirmasi akhir pekan kemarin.

Berdasarkan data yang dimiliki BPBD Lobar, sampai pertengahan September ini sudah sekitar 15 desa di lima kecamatan di Lobar yang terdampak kekeringan dan membutuhkan air bersih. Di antaranya Desa Sekotong Barat, Cendi Manik, Desa Sekotong Timur, Labuan Tereng, Mareje, Jembatan Gantung. Kemudian, Banyu Urip, Tempos, Giri Tembesi, Kuripan Selatan, Giri Sasak, Kuripan Timur. Kemudian di wilayah utara, di Kecamatan Batulayar yang terdampak ada Desa Persiapan Penanggak dan Batulayar Barat. Serta Desa Penimbung Gunungsari yang membutuhkan air bersih. Karena kerusakan pipa, serta keruhnya sumber air mereka yang terdampak proyek jalan Bendungan Meninting.

“Banyu Urip memang parah karena makin panas makin kering. Tetapi tetap kita distribusikan air bersih. Kemudian di Sekotong Barat itu semua dusun kekeringan terutama yang pesisir pantai butuh air bersih,” bebernya.

Total sudah sekitar 800 ribu liter air bersih yang sudah didistribusikan pihaknya bersama sejumlah stakeholder lain sepanjang bulan juli hingga September ini. Hartono mengaku, bahwa pendistribusian ini diutamakan untuk Desa-Desa yang sudah bersurat untuk bantuan air bersih.

“Alhamdulillah banyak armada yang bantu, ada dari Pemerintah Provinsi, bank NTB, Damkar, Dinsos, TNI Polri, PDAM hingga PMI, termasuk dari kita BPBD. Belum lagi ada bantuan air bersih 100 tangki,” tuturnya.

Terlebih dengan status penanganan kekeringan di Lobar yang sudah masuk tanggap darurat sejak Agustus lalu. Sehingga pihaknya tetap berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat sampai musim penghujan tiba. “Sekali distribusi itu sekitar 20 ribu liter. Jadi sehari itu bisa sampai 40 ribu liter,” tandas Hartono. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer