Lombok Barat (Inside Lombok) – Kepolisian dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Lobar serta pihak terkait lainnya telah melakukan olah TKP di lokasi kebakaran ruang kelas MTS Putra Ponpes Nurul Hakim Kediri. Pasca kebakaran hebat yang melalap kurang lebih empat ruang kelas itu, kerugian diperkirakan mencapai Rp800 juta lebih.
“Kerugian pondok pesantren itu mengalami sekitar Rp800 jutaan, yang empat lokal (ruangan yang terbakar) itu,” beber Kadis Damkar Lobar, M. Sahlah saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (03/09/2024).
Sahlan mengakui kebakaran yang terjadi di salah satu ponpes ternama di Lobar itu merupakan kasus terbesar yang ditangani pihaknya sejak awal 2024 ini. Karena untuk dapat memadamkan api, Damkar Lobar diakuinya menghabiskan hingga 16 tangki air. Namun, disatu sisi, bangunan yang selamat dari amukan si jago merah itu pun disebutnya jauh lebih banyak.
“Alhamdulillah (bangunan) yang bisa diselamatkan itu miliaran. Artinya kita menyelamatkan bangunan itu, kan tidak sampai keseluruhan terbakar,” jelasnya. Hal itu pun dinilainya berkat kesigapan dari para personel Damkar yang bertugas.
Ddalam upaya pemadaman itu, mereka lebih dulu menyelamatkan bangunan yang belum termakan api, sehingga bisa mencegah api menjalar semakin luas. Terlebih di lokasi kebakaran itu, dituturkannya banyak peralatan dari kayu yang mudah terbakar. Sehingga membuat api menjalar begitu cepat. “Ya diamankan dulu, lokasi yang tidak terbakar kita selamatkan dulu. Dengan cara melakukan pendinginan,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Subawaih mengakui pihaknya telah melakukan olah TKP. Namun, belum bisa memberikan jawaban pasti penyebab kebakaran tersebut. Lantaran masih harus melalui proses pemeriksaan oleh ahli.
“Hari ini tim Inafis dari Polres (Lombok Barat) melakukan olah TKP. Untuk sumber awal kebakaran bisa diketahui, namun untuk penyebab (pasti) harus secara scientific oleh Puslabfor,” terang Jahyadi melalui pesan WhatsApp.
Dari keterangan yang dihimpun pihaknya, bahwa kebakaran bermula dari ruangan yang ada di sebelah utara. Pihaknya menerangkan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. “Untuk penyebab (kebakaran) ndak berani dipastikan, karena harus oleh ahli,” pungkasnya.
Namun yang pasti, kata dia, situasi di ponpes tersebut saat ini sudah aman. Bahkan proses kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. Area yang terdampak kebakaran pun sudah disterilkan dan dipasangi garis polisi. (yud)