Lombok Barat (Inside Lombok) – Komisi III DPRD Lombok Barat (Lobar) mengkritik langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lobar yang dinilai reaktif dalam menangani kerusakan jalan, terutama karena perbaikan disebut kerap dilakukan setelah keluhan warga viral di media sosial. Kritik tersebut disampaikan anggota Komisi III, Lalu Irwan, usai menerima hearing masyarakat Langko terkait kerusakan jalan.
Irwan menilai pola penanganan infrastruktur Pemkab Lobar tidak berlandaskan perencanaan strategis. Ia menyebut absennya roadmap dan master plan menyebabkan perbaikan jalan dilakukan parsial dan tidak menyeluruh.
“Kami baru mengetahui sekarang bahwa ternyata Pemda tidak memiliki roadmap dan master plan yang jelas untuk pembangunan jalan. Akibatnya, proses perbaikan yang dilakukan selalu parsial, sepotong-sepotong, dan tidak menyeluruh,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Ia menyampaikan bahwa ketiadaan perencanaan induk membuat setiap usulan pembangunan berdiri sendiri tanpa terintegrasi dalam visi infrastruktur Lombok Barat. Kondisi ini, menurutnya, memunculkan kecenderungan pemerintah bersikap reaktif terhadap sorotan publik. “Pembangunan jalan di Lobar rentan terhadap sindrom ‘no viral, no action’,” kritik politisi Gerindra asal Gerung itu.
Irwan mencontohkan sejumlah titik jalan rusak parah yang belum ditangani, termasuk Jalan Dasan Tapen di belakang Dinas Arsip dan Perpustakaan Lobar. Ia juga menyoroti banyaknya usulan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2023 yang belum terealisasi, sementara beberapa usulan baru justru sudah dieksekusi.
“Usulan-usulan dari Musrenbang tahun 2023 banyak yang belum diselesaikan. Malah ada yang baru masuk usulan, tapi sudah diselesaikan,” tegasnya.
Komisi III mendorong Pemkab Lobar segera menyusun roadmap pembangunan infrastruktur yang jelas dan transparan, agar penanganan kerusakan jalan tidak lagi bergantung pada tekanan publik di ruang digital. Irwan menegaskan bahwa perencanaan yang terukur dibutuhkan untuk memastikan anggaran daerah digunakan secara efektif, merata, dan tepat sasaran.

