26.5 C
Mataram
Selasa, 2 Juli 2024
BerandaLombok BaratLobar Masuk Kejadian Luar Biasa DBD, Dikhawatirkan Pengaruhi Pariwisata

Lobar Masuk Kejadian Luar Biasa DBD, Dikhawatirkan Pengaruhi Pariwisata

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kondisi Lombok Barat (Lobar) yang masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) dikhawatirkan membuat takut wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata di Lobar. Karenanya, kalangan DPRD Lobar mendesak agar pemda serius dan mempercepat penanganannya.

“Takutnya, tidak berani tamu dari dalam negeri, maupun luar negeri pesiar ke Lombok Barat,” ujar anggota DPRD Lobar dari PKB, Hendra Hariyanto.

Hal senada juga diutarakan oleh politisi dari PAN, Saeun yang juga menilai pariwisata itu rawan terpengaruh hal-hal semacam ini. Melihat kondisi KLB ini, pihaknya pun mempertanyakan pemanfaatan infrastruktur kesehatan yang dimiliki Lobar yang dianggapnya sudah memadai. “DBD kasus rutinitas yang harus bisa diantisipasi dengan mudah, karena tiap tahun,” tegasnya.

Ketua Komisi III DPRD Lobar, Lalu Irwan mempertanyakan kenapa gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak yang baru saja dilaunching Dinas Kesehatan beberapa waktu lalu itu baru dilakukan ketika Lobar sudah masuk KLB DBD. “Kenapa sekarang (dilakukan gerakan PSN)? Seharusnya kan sebelum itu (KLB) terjadi, kalau kita bicara pencegahan” heran politisi dari Gerindra ini.

- Advertisement -

Namun, karena kondisi tersebut sudah terjadi, pihaknya pun meminta agar penangannya bisa dipercepat. Dan gerakan PSN serentak itu harus masif dilakukan. Bahkan dia menegaskan, jangan sampai gerakan PSN itu hanya sekadar seremonial tanpa tindaklanjut di lapangan.

Pihaknya menilai saat ini dan ke depan yang perlu ditingkatkan adalah kegiatan Promosi Kesehatan (Promkes) sebagai upaya untuk pencegahan ke masyarakat. “Kami akan tanya bagaimana sih Promkes kita? apakah jalan, ada anggaran atau tidak?” tanyanya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Lobar, Ilham sebelumnya telah menegaskan bahwa Pemda Lobar tengah mengupayakan langkah cepat dalam penanganan DBD ini. Melihat jumlah kasus yang terus meningkat beberapa waktu terakhir. Sehingga pihaknya langsung rapat dengan Dikes, Puskesmas dan Camat untuk melakukan langkah-langkah penanganan. “Kita lakukan gerak cepat penanganan DBD, kami juga sangat hati-hati dan harus menetapkan (KLB) demi kesehatan dan keselamatan masyarakat,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer