27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok BaratMasuki Usia 65, Lobar Belum Berhasil Penuhi Tujuh Target RPJMD

Masuki Usia 65, Lobar Belum Berhasil Penuhi Tujuh Target RPJMD

Lombok Barat (Inside Lombok) – Memasuki usianya yang ke-65, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) belum berhasil mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Hal itu pun menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah (pemda) setempat, terutama pasangan Bupati–Wakil Bupati, Fauzan Khalid – Sumiatun yang saat ini memasuki akhir jabatannya.

“RPJMD belum semua mencapai target, tapi kita masih punya waktu sampai April 2024,” kata Fauzan beberapa hari yang lalu.

Sementara itu, Sumiatun menegaskan di 2024 mendatang merupakan tahun terakhir dari RPJMD Kabupaten Lombok Barat 2019-2024. Sekaligus tahun terakhir pemerintahan dirinya bersama Fauzan Khalid.

Meskipun tahun depan akan ada pemilu serentak, pihaknya berharap agenda pencapaian target akhir RPJMD Lobar tetap fokus, dan tuntas terealisasi. Sehingga visi Lobar untuk ‘Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat Yang Amanah, Sejahtera dan Berprestasi Dengan Dilandasi Nilai Patut Patuh Patju’ dapat diwujudkan bersama.

Sumiatun mengingatkan kepada jajaran OPD, bahwa saat ini Pemda Lobar memiliki beberapa pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan bersama-sama. Terutama pada indikator kinerja utama (IKU) RPJMD yang belum tercapai.

“Dari 20 indikator, 13 indikator sudah tercapai. Sedangkan tujuh indikator belum tercapai, ini PR yang harus kita tuntaskan bersama,” pesannya. Tujuh indikator yang belum tercapai itu antara lain nilai akuntabilitas kinerja pemerintah daerah, produk domestik regional bruto per kapita atas dasar harga berlaku, nilai realisasi investasi baik dari penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri, tingkat pengangguran terbuka, rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah, dan indeks pembangunan gender.

Di samping target IKU tersebut, secara nasional, Pemda Lobar juga ditargetkan untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 mendatang. Termasuk juga penurunan stunting di tahun 2023 ini, ditargetkan bisa mencapai di bawah 15 persen. Serta tantangan bagaimana menjaga inflasi daerah yang harus tetap pada posisi yang ideal.

“Semua itu perlu dibenahi dan dianggarkan dengan tepat, dan tentunya kita lakukan bersama-sama dengan semua pemangku kepentingan. Jadi kata kuncinya ‘bersama-sama’, kalau tidak bersama-sama ini tidak akan pernah selesai,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah pusat juga mendorong Pemda Lobar untuk terus melakukan inovasi. Menggali terus berbagai potensi agar dapat melahirkan inovasi atau pembaruan. “Bagaimana supaya ‘satu gerakan harus dapat menyelesaikan tiga masalah’ itu baru namanya inovasi,” pungkas Sumiatun.

Sementara itu, Kepala Bappeda Lobar, H. Ahmad Saikhu mengatakan jika dilihat dari capaian-capaian tahun 2022 lalu, ada beberapa persoalan yang belum tuntas dan harus dituntaskan di tahun 2024 mendatang.

“Dari permasalahan itu, kami sudah sampaikan apa yang menjadikan isu-isu strategisnya ke OPD. Dan juga kebijakan-kebijakan umum yang akan kita lakukan,” tutup Saikhu. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer