Lombok Barat (Inside Lombok) – Sampai akhir November lalu, secara umum realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lombok Barat (Lobar) sudah mencapai 90,7 persen. Bapenda Lobar pun optimis target PAD Lobar bisa tercapai di penghujung tahun ini.
Kepala Bapenda Lobar, Muhammad Adnan menyebut dari capaian 90,7 persen PAD tersebut secara khusus untuk PAD dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) persentasenya mencapai sekitar 91,38 persen. Sedangkan dari sektor non BLUD sebesar 89,96 persen. “Untuk target PAD dari BLUD dan non BLUD sebesar Rp406 miliar, dan sejauh ini sudah mencapai angka Rp368,8 miliar, atau 90,74 persen,” papar Adnan, saat dikonfirmasi beberapa hari yang lalu.
Dirinya melanjutkan, untuk PAD dari sektor non BLUD di tahun 2024 ini ditarget mencapai Rp184 miliar lebih. Sedangkan realisasinya hingga saat ini sudah mencapai angka Rp165,5 miliar atau sekitar 89,96 persen. “PAD untuk tahun ini, Pemkab Lobar menetapkan target sesuai dengan perhitungan rasional (riil) menurut potensi yang terdapat di masing-masing OPD,” jelasnya.
Sementara itu, untuk capaian PAD khusus di Bapenda Lobar, Adnan menyampaikan bahwa untuk pajak, persentase capaiannya sudah berada di posisi 95,12 persen. Khusus pajak, target PAD tahun ini Rp138,7 miliar dengan realisasi saat ini sudah mencapai sekitar Rp131,8 miliar atau 95,12 persen. “Mudahan sampai 100 persen di akhir tahun yang lagi beberapa hari ini. Tapi untuk keseluruhan PAD yang dikelola Bapenda, capaiannya sudah mencapai angka 93 persen dari target Rp141,9 miliar dengan realisasi Rp132 miliar lebih atau 93,04 persen,” beber Adnan.
Sementara itu, capaian PAD dari pajak hotel dan Restoran justru sudah berada di posisi 118 persen, kemudian pajak reklame lebih dari 100 persen. Sedangkan untuk pajak air tanah sebesar 96 persen, BPHTB sekitar 95 persen, serta PBB yang sudah mencapai sekitar 73 persen. Dan itu disebutnya masih terus bergerak. “Yang rendah di pajak parkir dan pajak sarang burung walet. Namun secara umum tiap bulan kami sampaikan realisasi PAD ke Pj. Bupati. Tujuannya agar beliau mengetahui perkembangan capaian PAD kita,” imbuhnya.
Kata dia, jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu. Di akhir tahun 2023, capaian PAD dari pajak yang dikelola Bapenda hanya mencapai 78,42 persen. Sehingga jika dihitung, dia mengklaim selisihnya mencapai Rp3,62 miliar. “Memang target kita tahun ini turun, tapi dari sisi uang ada kelebihan,” pungkas Adnan. (yud)